PLN Susun Pertamina Masuk Fortune Global 500

JAKARTA – Dua perusahaan pelat merah nasional mencatatkan prestasi dengan masuk dalam jajaran Fortune Global 500. Posisi PT Pertamina (Persero) hanya turun satu peringkat ke 123 dan PT PLN (Persero) mengikuti jejak perusahaan migas pelat merah tersebut masuk ke posisi 477.
Perbaikan kinerja kedua BUMN ini membuat Fortune menempatkan Pertamina dan PLN dalam jajaran 500 perusahaan terbaik di dunia. Baik Pertamina maupun PLN, berhasil meningkatkan perolehan pendapatan­ nya pada 2013 lalu. Pemeringkatan Fortune Global 500 ini memang di­ dasarkan pada total pendapatan yang diperoleh perusahaan pada tahun fiskal 2013.
“Bertahannya Pertamina dalam jajaran Global Fortune 500 ini meru­ pakan penghargaan yang tinggi dari dunia internasional terhadap kinerja Pertamina yang dari tahun ke tahun semakin baik di tengah tingginya tingkat persaingan global saat ini,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dalam siaran resminya, Selasa (8/7).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamu­ dji. Dia menuturkan, masuknya peru­ sahaan dalam jajaran Fortune Global 500 merupakan bentuk pengakuan dunia atas pencapaian PLN. Menu­ rutnya, tidak mudah bagi PLN untuk bersaing dengan perusahaan lain di seluruh dunia.
“Ini sebuah penghargaan untuk pa­ ra karyawan PLN dan seluruh pelang­ gan, khususnya perusahaan UKMdan perusahaan besar,” kata dia.
Kinerja Pertamina terus membaik se­iring dengan naiknya perolehan pen­dapatan dan laba bersih pada 2013. Menurut Ali, Pertamina berhasil membukukan pendapatan total US$ 71,7 miliar sepanjang tahun lalu. Ang­ ka ini naik tipis 1,12% dibandingkan de­ngan realisasi pendapatan pada 2012 yang tercatat sebesar US$ 70,9 miliar. Laba Pertamina pada 2013 juga membaik menjadi US$ 3,07 miliar atau naik 11% dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya yakni US$ 2,77 miliar.
Kinerja keuangan Pertamina sela­ ma 5 tahun terakhir ini tercatat positif dengan laba bersih perusahaan yang terus meningkat dan saat ini mencapai hampir 97% dibandingkan laba tahun 2009 yang tercatat sebesar US$ 1,55 miliar. “Walaupun, Pertamina saat ini masih menanggung rugi sebesar Rp 5,7 triliun pada bisnis LPG nonsubsidi 12 kilogram (kg),” ujar dia.
Untuk kinerja sektor hulu, lanjut Ali, Pertamina berhasil menaikkan pro­duksi migasnya di tengah tren pe­nurunan produksi di Indonesia. Pro­duksi migas Pertamina pada 2013 tercatat sebesar 465.220 barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/boepd) dari sebelumnya ha­ nya 461.630 boepd pada 2012. Semen­ tara untuk realisasi produksi panas bumi 2013 tercatat mencapai 21,73 juta ton atau naik 38,5% dibandingkan dengan 2012 yang hanya mencapai 15,69 juta ton.
Di bisnis hilir, tambah Ali, Pertami­ na memperkokoh penguasaan pangsa pasar BBM non subsidi dan pelumas di pasar domestik dan gencarnya eks­ pansi pasar beberapa produk, seperti aviasi, pelumas dan BBM industri ke luar negeri. Selanjutnya untuk kegiat­ an niaga gas pada tahun 2013 mening­ kat 147% menjadi 33,8 ribu BBTU dari tahun sebelumnya sebesar 23,1 ribu BBTU.
Sementara, Nur menuturkan, PLN membukukan pendapatan usaha se­besar Rp 257,4 triliun pada 2013 atau naik 10,6% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 232,7 triliun. Nur menyebutkan, peningkatan pendapatan tersebut berasal dari kenaikan volume penjualan listrik dan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) yang diberlakukan bertahap setiap triwulan mu­lai Januari 2013. Kenaikan volume, tambah dia, me­ rupakan akibat pertumbuhan eko­nomi nasional sehingga ada tambahan 3,8 juta pelanggan baru. “Penambah­an jumlah pelanggan sebesar itu me­ rupakah upaya yang luar biasa dari Perseroan dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat di mana sampai dengan akhir tahun 2013 total pelang­ gan Per­seroan telahmencapai 54 juta,” kata Nur.
Pertahankan Posisi
Ke depan, tutur Ali, Pertamina akan terus memperbaiki kinerjanya. “Dengan realisasi investasi Pertamina tahun 2013 yang mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 6,87 miliar atau Rp 71,8 triliun, khususnyauntuk akui­ sisi blok-blok migas di dalam dan luar negeri, tentunya memberikan harapan keberlanjutan bagi pertumbuhan per­ usahaan di masamendatang.” tu­tupAli.
Tahun ini, Pertamina menargetkan bisa memperoleh pendapatan hingga US$ 79 miliar dengan laba usaha dan laba bersih perusahaanmasing-masing dipatok sebesar US$ 6,67 miliar dan US$ 3,44 miliar. Pertamina juga me­ nargetkan pertumbuhan aset konsoli­ dasianmenjadi sebesar US$ 52,6miliar.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan sempat menuturkan, pi­haknya menargetkan bisa masuk dalam jajaran Fortune Global 100. Per­tamina disebutnya akan terus me­ ningkatkan kinerja untuk memenuhi syarat sebagai 100 perusahaan terbaik di dunia, yakni pendapatan US$ 200 miliar, EBITDA US$ 40 miliar, dan produksi migas 2,2 juta boepd.
PLN juga bertekad mempertahan­ kan posisi mereka dalam Fortune Global 500. “PLN berkomitmen untuk terus menjaga agar tetap berada di po­sisi 500 besar perusahaan dunia melalui upaya perbaikan di berbagai sisi operasional dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik,” kata Nur.
Investor Daily, Kamis 10 Juli 2014, hal. 9

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Leave a Comment