OJK Perkirakan Pertumbuhan Kredit Hanya 10%

Otoritas Jasa Keungan (OJK) Memproyeksikan pertumbuhan kredit industri perbankan tahun 2014 kemungkinan sebesar 10%, kendati banyak pihak memprediksi kredit masih dapat tumbuh di atas 15% hingga akhir tahun ini. Pasalnya, sejak awal 2014 hingga Mei lalu, pertumbuhan kredit industri baru mencapai 3,29%.
Kepala Eksekutif OJK Bidang Peng­awasan Perbankan Nelson Tampubolon mengaku pesimistis target pertumbuhan kredit per­ bankan yang tertuang dalam ren­ cana bisnis bank (RBB) tahun ini sebesar 16-18% dapat terealisasi. Pasalnya, pertumbuhan kredit se­ jak awal tahun ini hingga Mei 2014 baru mencapai 3,29%.
“Pertumbuhan kredit kan cukup ren­dah sejak awal tahun hingga Mei itu yang baru sekitar 3,29%. Ber­dasarkan data itu, saya tidak yakin target pertumbuhan kredit se­kitar 16-19% bisa tercapai. Kalau se­cara hitung-hitungan kasar, ke­ lihatannya pertumbuhan kredit hingga akhir tahun sekitar 10%, ke­mungkinan besar bisa juga di ba­ wah itu,” kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Nelson menuturkan, saat ini perbankan memang mulai me­ma­ sukkan revisi RBB. Namun, bia­ sanya revisi tersebut akan langsung dibahas dengan pengawas per­ bank­an.
Deputi Komisioner OJK Bidang Peng­awasan Perbankan Ir wan Lubis menuturkan, pertumbuhan da­na pihak ketiga (DPK) sejak awal tahun hingga akhir Mei 2014 juga mengalami perlambatan dengan per ­tumbuhan hanya mencapai 2,9%. Dia pun memperkirakan per­ tumbuhan DPK hingga akhir tahun ini kemungkinan akan berada di bawah 10%.
“Kemungkinan (DPK) bisa di ba­wah 10%. Tapi beberapa bank masih optimis. Sebenarnya ini juga ter­gantung kondisi internal dan eks­ternal. Kalau keadaan kondusif dan stabil, mungkin bisa di atas 10%,” terang dia.
Kondisi tersebut pun berlaku pa­da pertumbuhan kredit. Irwan mem­proyeksikan pertumbuhan kredit tahun ini akan sekitar 1011%. “Pertumbuhan dana dan kre­ dit akselerasinya pada kuartal III dan IV, tapi nanti kita lihat karena ada beberapa faktor yang bisa me­ reduksi itu,” ungkap dia.
Direktur Utama PT Bank Negara In­donesia (Persero) Tbk (BNI) Gatot Suwondo menuturkan, pada pa­ruh pertama tahun ini memang terjadi perlambatan kredit yang sig­nifikan. Perlambatan terjadi pa­da seluruh segmen kredit, di an­taranya didorong oleh sikapwait and see para nasabah untuk peng­ ajuan pinjaman, khususnya untuk in­vestasi.
“Pertumbuhan kredit industri ba­ ru 3,29% secara year to date hingga Mei lalu, dan BNI berada sedikit di ba­wah itu, lebih lambat. Semester dua, kami sedang melihat kondisi ka­rena kan pemilihan presiden su­dah selesai, kemungkinan para pengusaha mulai investasi. Ratara­ta begitu,” ujar Gatot.
Pertumbuhan DPK sejak awal tahunhinggaMei 2014,me­nurut dia, hampir sama dengan per­tumbuhan DPK industri perbankan. Adapun pertumbuhan DPK saat ini lebih banyak didorong oleh de­posito.
Bank Menurunkan Target
Sementara itu, Direktur Ke­uang­ an PT Bank Tabungan Negara (Per­sero) Tbk (BTN) Hulmansyah me­nuturkan, pertumbuhan kredit per­seroan hingga semester I-2014 di­bandingkan akhir tahun lalu tum­buh sekitar 6%, dan DPK tum­ buh sekitar 5,2%. “Memang pada se­mester per tama masih kecil per­tumbuhannya dibandingkan akhir tahun lalu, karena kami sa­ ngat bergantung pada kebijakan pemerintah,” ungkap dia.
Hulmansyah menjelaskan, pi­ hak­nya juga telah memasukkan revisi RBB yang terdapat poin re­visi terkait target pertumbuhan kre­dit dari sebelumnya sebesar 22% menjadi 17-20%.
Senada dengan BTN, PT Bank Per­mata Tbk juga menurunkan tar­get pertumbuhan kredit dalam revisi RBB yang disampaikan ke­ pada otoritas. Pelaksana Tugas Di­rektur Utama Bank Permata Roy Arfandi menuturkan, pihaknya me­ revisi target pertumbuhan kredit dari target awal sebesar 15-17% menjadi 13-14%. Penurunan target pertumbuhan kredit tersebut, me­ nu­rut dia, sejalan dengan kondisi ekonomi yang melambat.
Chief Executive Officer dan Di­ rektur PT Bank Danamon In­ do­nesia Tbk Vera Eve Lim juga me­ngatakan, perseroan juga men­ cermati kondisi perekonomian domestik dan pertumbuhan kre­ dit perbankan yang cenderung me­lambat. Oleh karena itu, Bank Da­namon hanya menargetkan per­ tumbuhan kredit tahun ini sekitar 10-13%.
Pada semester I-2014, ujar Vera, Bank Danamon membukukan per ­tumbuhan kredit sebesar 13,71% menjadi Rp 141 triliun di­ bandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 124 triliun. (teh)
Investor Daily, 21 Juli 2014, hal. 21

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Leave a Comment