JAKARTA – Golden Agri Resources Ltd, induk usaha PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR), menggandeng Compania Espanola de Petroleos (Cepsa) untuk memproduksi dan menjual salah satu produk oleokimia dasar, yaitu lemak alkohol ( fatty alcohol ).
Cepsa merupakan anak usaha dari International Petroleum Investment Company (IPIC), perusahaan milik Pemerintah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Cepsa bermarkas di Spanyol dan beroperasi di sejumlah negara, antara lain Brasil, Aljazair, Kanada, Kolombia, Kenya, Malaysia, Panama, Peru, Portugal, Suriname, dan Thailand.
Cepsa melalui Cepsa Quimica SA akan mendirikan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Golden Agri. JV tersebut bernama Sinarmas Cepsa Pte Ltd, perusahaan yang berbasis di Singapura. Adapun Golden Agri merupakan perusahaanmilik Grup Sinar Mas yang tercatat di Bursa Efek Singapura.
Direktur Golden Agri Jesslyne Widjaja mengharapkan Sinarmas Cepsa dapat menjadi distributor fatty alcohol berskala global. “Langkah ini mencerminkan komitmen kami untuk memperluas portofolio produk bernilai tambah,” ungkap Jesslyne dalam penjelasan resmi kepada Bursa Efek Singapura, Jumat (18/7).
Saat ini, Grup Sinar Mas tengah menyelesaikan pembangunan satu pabrik fatty alcohol di Indonesia senilai US$ 300 juta. Managing Director Grup Sinar Mas Gandi Sulistiyanto pernah mengatakan, pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada kuartal III-2015.
“Sebagian besar produk dari pabrik itu akan diekspor ke beberapa negara, antara lain Jepang, Tiongkok, India, dan Eropa,” ujar Gandi.
Pada awal Juli 2014, Golden Agri telah mengakuisisi perusahaan pelayaran untuk mendukung transportasi pengangkutan produk kelapa sawit. Golden Agri membeli 50% saham Orchard Maritime Services Pte Ltd. Akuisisi tersebut memungkinkan Golden Agri untuk menghemat biaya transportasi domestik serta mempertahankan standar internasional.
Orchard Maritime berkedudukan di Singapura. Perseroan merupakan anak usaha Louis Dreyfus Armateurs Group (LDA), perusahaan asal Prancis. Orchard Maritime didirikan pada 2000 sebagai pengelola aktivitas logistik LDA di Asia Tenggara. Perseroan melayani operasi pengangkutan darat dan lepas pantai di Indonesia dan India.
Sementara itu, Golden Agri merupakan perusahaan kelapa sawit terbesar kedua di dunia. Perseroan memiliki kebun tertanam seluas 469 ribu hektare (ha) di Indonesia. Sebanyak 49,94% sahamGolden Agri dikuasai oleh Flambo International Ltd, perusahaan investasi yang dikendalikan oleh keluarga Widjaja, pemilik Grup Sinar Mas.
Sawit Sumbermas
Perusahaan sawit lainnya, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berencana memperkuat lini bisnisnya denganmenambah luas lahan tertanam. Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Citra Borneo Indah (CBI) tersebut menyiapkan dana sebesar US$ 90 juta atau sekitar Rp 1 triliun hingga tiga tahun ke depan. Setiap tahun, Sawit Sumbermas akan menambah 5.000-5.500 hektare (ha).
Direktur Utama Sawit Sumbermas Rimbun Sitomorang mengatakan, nilai investasi untuk penanaman baru sebesar US$ 6.000 per ha. “Sumber dana dari kas internal,” kata Rimbun.
Saat ini, perseroan mengelola lahan seluas 78 ribu ha yang seluruhnya berada di Kalimantan Tengah. Adapun lahan tertanam saat ini seluas 34 ribu ha, sedangkan lahan yang belum tertanam seluas 41 ribu ha.
Sawit Sumbermas akan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham untuk memenuhi sebagian dana ekspansi tersebut. Hingga semester I tahun ini, sisa dana IPO perseroan sebesar Rp 440 miliar.
Adapun produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) perseroan selama semester I-2014 sebesar 48% dari target tahun ini sebanyak 260 ribu ton.
Investor Daily, 21 Juli 2014, hal. 13