KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK PEMERINTAH & PLN REALISTIS
Sebanyak 15,5 gigawatt rencana tambahan kapasitas listrik berpotensi dikeluarkan dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2021—2030 seiring dengan turunnya asumsi pertumbuhan konsumsi akibat pandemi Covid-19.
BAURAN ENERGI Kurangi Porsi PLTU, Pemerintah Gencarkan PLTS
Pemerintah berencana mengganti PLTU tua yang sudah berusia 20—25 tahun dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sebagai salah satu upaya mengurangi porsi penggunaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit.
PEMENUHAN KETENAGALISTRIKAN MEGAPROYEK DIATUR ULANG
Megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW terpaksa disesuaikan kembali pengerjaannya, mengingat turunnya konsumsi listrik pada tahun ini akibat pandemi Covid-19. Rencana tambahan 15 GW pembangkit listrik juga berpotensi dikeluarkan dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021—2030.
PENGEMBANGAN BATERAI LISTRIK Perusahaan China Komit Investasi Rp67,8 Triliun
Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) berkomitmen menanamkan investasi senilai US$4,6 miliar setara dengan Rp67,8 triliun untuk pengembangan baterai listrik di Indonesia.
RENCANA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK 2020—2029 PENGEMBANGAN EBT JADI PRIORITAS
Pengembangan proyek energi baru dan terbarukan (EBT) akan menjadi prioritas dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2020—2029 untuk mengejar target bauran EBT 23% pada 2025.
KEPASTIAN PENYELESAIAN PROYEK 35.000 MW PLN TARGETKAN TUNTAS 2023
Di tengah berbagai tantangan yang berat, terutama dampak pandemi Covid-19, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meyakini penyelesaian megaproyek pembangkit 35.000 megawatt dapat berjalan sesuai dengan program besar 2019—2028.