JAKARTA – Total E&P Indonesia Mentawai BV (TEPIM) memulai kegiatan pemboran laut dalam Sumur Rendag 1X, Blok Mentawai, Bengkulu.
Lokasi pemboran Sumur Rendang 1X tersebut berada di lepas pantai Provinsi Bengkulu, sekitar 75 kilo meter dari garis pantai dan pada kedalaman 1.000 meter.Lokasi ini disebut masuk dalam kawasan yang kuat aktivitas seismiknya.
“Pemboran akan menggunakan rig Ocean Monarch (jenis Semi-Submer sible) dan diperkirakan berlangsung selama 90 hari,” kata General Mana ger TEPIM Hardy Pramono. Total sangat menghargai dukungan penuh Pemerintah Pusat maupun Peme rintah Provinsi Bengkulu terhadap kegiatan eksplorasi tersebut.
Menurut dia, pemboran eksplorasi tersebut menunjukkan tekad Total untuk terus membah cadangan-ca dangan baru di Indonesia. Pemboran perdana di sisi barat Pulau Sumatera itu disebutnya akan menjadi tonggak sejarah penting bagi kegiatan eksplo rasi di Bengkulu. “Mengingat sebe lumnya belum pernah ada pencarian hidrokarbon di sana,” ujar Hardy.
Sebelumnya, Kepala Departemen Hubungan Media Total Kristanto Hartadi sempat menuturkan, biaya ke giatan pemboran ini mencapai Rp 400 miliar. Pihaknya berharap pemboran kali ini bisa menghasilkan temuan ca dangan migas yang signifikan. “Kami harapkan pemboran ini memberikan hasil yang maksimal,” ujar dia.
Total hanya merencanakan pengeboran eksplorasi di satu sumur saja yakni Rendang 1-X. Total memiliki hak par tisipasi 100% di Blok Bengkulu. Blok Beng kulu I terdapat pada cekungan Bengkulu di lepas pantai Provinsi Bengkulu dengan luas 8.034 km2 dan kedalaman laut antara 400 hingga 1.000 meter.
Secara keseluruhan di Indonesia, Total memiliki hak partisipasi pada 15 blok migas. Sebanyak 10 blok masih dalam tahap eksplorasi, sementara sisanya dalam tahap pelepasan hak kepemilikan. Blok yang digarap Total yang sudah berproduksi saat ini hanya Blok Mahakam. Total berinvestasi di Indonesia sudah selama 44 tahun.
Total dana yang diinvestasikan hingga akhir tahun 2012 sudah mencapai US$ 27 miliar. Saat ini, produksi gas Total mencapai 34% dari seluruh produksi gas di Indonesia. Produksi kumulatif kontraktor ini hingga akhir tahun lalu yakni, 16,2 triliun kaki kubik untuk gas dan 1,5 miliar barel untuk minyak dan kondensat. (ayu)
Investor Daily, Jumat 11 Juli 2014, hal. 9