Nilai tukar rupiah yang merosot tajam terhadap dolar AS dan kenaikan harga avtur membuat bisnis penerbangan limbung. Hanya sedikit maskapai yang bisa bertahan ditengah krisis itu. Salah satunya adalah Sriwijaya Air.
Dengan strategi bisnis yang tepat, Sriwijaya Air mengklain dirinya mampu bangkit dan secara bertahap mulai merajai pasar penerbangan regional serta domestik.
Sumber: Bisnis Indonesia. Jumat, 11 Juli 2014.