MAKASSAR – Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) menargetkan untuk merampungkan pem bebasan lahan mega proyek Underpass Simpang Lima Mandai, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada September 2014.
“Kami juga tidak ingin proyek ini terbengkalai, dan kami ingin secepatnya menuntaskan salah satu permasalahan yang terjadi di simpang lima Mandai itu. Makanya, kami meminta bantuan Pemkot Makassar agar bisa difasilitasi dengan para pemilik lahan,” kata Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan BBJN VI Makassar Rahman Djamin saat melakukan per temuan dengan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Kamis (10/7).
Rahman menuturkan, rapat koordinasi di Balai Kota Makassar dengan wali kota tersebut untuk membahas pembebasan lahan yang ditargetkan bisa rampung September 2014, sebelum kons truksi dilakukan pada awal 2015. “Terkait pro gres, proyek Underpass Mandai itu masih dalam proses penyelesaian pembebasan lahan. Atas dasar itulah kami melakukan pertemuan dengan Pemkot Makassar agar difasilitasi,” ujar dia.
Pada tahun anggaran 2014, Kementerian Pe kerjaan Umummelalui BBJN sudahmenyediakan dana pembebasan lahan dan dana konstruksi. Dia mengakui, dana yang disiapkan tidak cukup banyak, tetapi bisa digunakan untuk proses pem bebasan lahan itu, yakni Kementerian PU telah menganggarkan Rp 10,8 miliar.
“Memang kalau melihat dokumen keuangan yang kami miliki untuk pembebasan lahan yang tersedia baru Rp 10,8 miliar. Sementara itu, ke butuhan kami ditaksir Rp 70 sampai Rp 80 miliar. Karena bukan hanya lahan saja, tetapi objek di atas lahan seperti pagar, tanaman, bangunan akan dibebaskan,” tutur Rahman
Dengan dana yang minim itu, Rahman opti mistis adanya bantuan Pemkot Makassar dalam memfasilitasi, dan pembebasan lahan itu akan rampung. Setelah dinyatakan rampung, barulah pihak BBJN akan langsungmelakukan konstruksi pada 2015. ™
Investor Daily, Jumat 11 Juli 2014, hal. 6