JAKARTA – Pemerintah mu lai membebaskan lahan untuk tiga hingga empat r uas tol trans-Sumatera pada tahun de pan. Sedangkan tahun ini pem bebasan lahan sudah dimulai untuk empat ruas tol.
Kepala Subdirektorat Peng adaan LahanDirektorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pe kerjaan Umum Achmad Herry Marzuki mengungkapkan, pro yek tol di Sumatera yang da lam proses pembebasan lahan adalah tol Palembang-Indralaya, tol Pekanbaru-Kandis-Dumai, tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan tol Medan-Binjai.
“Tol-tol ini sudah ada lahan yang dibebaskan dan sebagian masih dalam tahap pengukuran dan inventarisasi,” ungkap dia kepadaInvestor Dailydi Jakarta, baru-baru ini.
Hingga saat ini, progres pembebasan lahan untuk tol Palembang Indralaya secara total baru 13,89% atau sekitar 41,96 hektare (ha) dari total kebutuhan lahan seluas 302 ha. Namun, untuk seksi I tol ini dari KTM Rambutan-Indralaya se panjang 10 kilometer (km) sudah mencapai 78%. Sedangkan seksi II Pemulutan-KTM Rambutan sepanjang 5 km sudah selesai pemasangan patok dan seksi III Palembang-Pemulutan se panjang 7 km sedang dalam proses pemasangan patok right of way (ROW).
Herr y mengatakan, untuk tol Pekanbaru-Kandis-Dumai sepanjang 133,95 km, lahan yang sudah dibebaskan baru mencapai 7,72% atau sekitar 71,37 hektare (ha) dari total ke butuhan 925 ha. Dia optimistis setidaknya hingga akhir tahun bisa membebaskan lebih dari 50%.
Adapun tol Medan-Binjai saat ini masih dalam tahap peng ukuran dan direncanakan pro ses pengadaan lahan dapat dilakukan pada tahun ini. Meski demikian, jalan tol sepanjang 16 km ini sudah memiliki detail engineering design (DED) dan mengantongi surat persetujuan penetapan lokasi pembangunan (SP2LP) dari pemerintah daerah setempat.
“Kalau tol Medan-KualanamuTebing Tinggi sudah bagus. Lahan yang dibebaskan sudah 78,75%,” ujar dia. Adapun ke butuhan lahan untuk jalan tol sepanjang 61,70 kilometer ini mencapai 443,86 ha dan yang sudah dibebaskan seluas 349,35 ha.
Untuk jalan tol ini, pemerintah membagi pengerjaan konstruk sinya menjadi dua, yaitu antara pemerintah dan badan usaha jalan tol (BUJT). Adapun porsi pemerintahuntuk seksi IMedanKualanamu sepanjang 17,8 km saat ini tengah dikonstruksi, me nyusul lahan yang sudah bebas mencapai 80,88%.
Sedangkan seksi II Kua lanamu-TebingTinggi sepanjang 43,9 km lahan yang sudah bebas sebanyak 77%. Bahkan, pe merintah melalui Badan Peng atur Jalan Tol (BPJT) sudah mencapait calon tunggal pe menang tender operator jalan tol ini. Calon pemenang tender itu adalah konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) antara PT Jasa Marga Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Hutama Karya.
Kepala BPJT Achmad Gani Ghazali sebelumnya memper kirakan penetapan pemenang tender operator jalan tol MedanKualanamu-Tebing Tinggi bisa dipercepat dari Agustus menjadi Juli 2014. Sebab, saat ini, proses negosiasi kontrak sudahmenca pai tahap final. “Sekarang sudah final, dan akan dibuatkan berita acaranya. Selanjutnya, itu akan disampaikan kepada board, baik BPJT maupun anggota konsorsium,” ujar dia.
Sementara itu, Herr y me lanjutkan, pada tahundepan akan dilanjutkan proses pembebasan lahan untuk tiga hingga empat jalan tol trans-Sumatera. Salah satu ruas tol itu adalah tol Ba kauheuni-Terbanggi Besar sepanjang 150 km. “Namun, ketiga ruas tol lainnya harus sudah menyelesaikan studi ke layakannya, baru bisa dilakukan pembebasan lahan,” ujar dia.
Ke depan, lanjut dia, proses pembebasan lahan jalan tol akan menggunakan Undang Undang No 2/2012 tentang Pengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Regulasi ini akan efektif berlaku pada tahun depan. “Proses bisanya lebih cepat dari saat ini,” kata Herry.
Dihubungi terpisah, Ke tua Umum Asosiasi Tol Ind onesia (ATI) Fatchur Roch man mengatakan, pemerintah seharusnyasudahmenggunakan regulasi ini untuk mempercepat proses pembangunan jalan tol. “Undang-undang ini lebih jelas dan pasti mengenai proses pengadaan lahannya. Nanti investor hanya tinggal konstruksi dan memelihara saja,” tutur dia. (ean)
Investor Daily, Kamis 10 Juli 2014, hal. 6