EKONOMI KERAKYATAN: Bantu UMKM Naik Kelas, Pebisnis Besar Bentuk Apindo UMKM Akademi

JAKARTA, KOMPAS — Pelaku bisnis dan industri skala besar membentuk wadah pendampingan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM selama pandemi Covid-19. Wadah ini menjadi harapan UMKM untuk naik kelas atau setidaknya bertahan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi.

Co-founder UKMIndonesia.id Dewi Meisari mengatakan, UMKM membutuhkan pendampingan dan one-on-one mentoring dari pelaku usaha besar. Pendampingan ini dapat membuat UMKM naik kelas.

”Ini terutama dibutuhkan oleh pelaku skala mikro untuk meningkat menjadi skala kecil,” ujarnya saat peluncuran Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) UMKM Akademi, Rabu (17/6/2020).

Dewi memaparkan, dari 64 juta UMKM yang didata pemerintah, sekitar 1 persen pelaku usaha mikro dapat naik kelas ke skala kecil. Kemudian, pelaku usaha kecil yang naik ke skala menengah berkisar 8 persen. Adapun pelaku usaha menengah yang meningkat ke skala besar sekitar 9 persen.

Di masa pandemi Covid-19, pelaku UMKM juga tengah berupaya mempertahankan bisnisnya. Data yang dikumpulkan oleh UMKM Crisis Center Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) menyebutkan, per 18 April 2020, jumlah UMKM yang menyatakan terdampak Covid-19 sebanyak 7.994 pelaku usaha.

Dari survei cepat internal UKMIndonesia.id, Dewi menuturkan, sebanyak 17,3 persen persen UMKM di sektor pangan mengalami penurunan omzet kurang dari 50 persen akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 38,4 persen responden mengalami penurunan omzet lebih dari 50 persen, sedangkan sekitar 35 persen responden menyatakan nilai omzet nyaris nol.

UMKM membutuhkan pendampingan dan one-on-one mentoring dari pelaku usaha besar. Pendampingan ini dapat membuat UMKM naik kelas.

Sebagai salah satu solusi, Apindo UMKM Akademi diluncurkan. Selain Apindo, wadah bagi UMKM ini juga didukung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan TopKarir Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyatakan, kehadiran Apindo UMKM Akademi dapat membenahi UMKM selama pandemi Covid-19. Pembenahan ini dapat bermuara pada perlambatan laju pertumbuhan angka kemiskinan dan pengangguran akibat pandemi Covid-19.

”UMKM membutuhkan pendampingan dari usaha besar. UMKM yang bermitra dengan usaha besar dapat naik kelas,” kata Teten.

Kehadiran Apindo UMKM Akademi dapat membenahi UMKM selama pandemi Covid-19. Pembenahan ini dapat bermuara pada perlambatan laju pertumbuhan angka kemiskinan dan pengangguran akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: UMKM Pangan Butuh Sokongan Teknologi Pengemasan

Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan M Aditya Warman menilai, Apindo UMKM Akademi dapat menjadi ekosistem yang berorientasi pada pengembangan UMKM. Ekosistem ini dapat membentuk manajemen pasar dan bisnis yang berkelanjutan sehingga mampu menghadapi dinamika perekonomian.

Agar dapat bertahan, bahkan berkembang selama pandemi Covid-19, UMKM membutuhkan perspektif bisnis yang akan dieksekusi, model bisnis yang efektif, serta karakter dan nilai dalam berbisnis. Hal ini dapat diperoleh dari pendampingan UMKM bersama anggota Apindo yang menjadi mentor.

Ketua Usaha Kecil dan Menengah-Industri Kecil dan Menengah Apindo Ronald Walla memperinci, kegiatan akademi tersebut berupa seminar skala besar dan kelas-kelas kecil yang digelar secara daring. Akademi ini juga akan menghimpun kebutuhan dan problematika yang dialami UMKM dan Apindo dapat menjembataninya dengan memberikan solusi.

Bersamaan dengan berjalannya akademi itu, Ronald menyatakan, pihaknya akan mendata UMKM yang terlibat. Artinya, akademi ini menjadi ekosistem yang terintegrasi dan dapat memantau perkembangan UMKM secara nasional.

Baca juga: Program Kakak Asuh Percepat Digitalisasi UMKM

Ketua Umum CEO Biz Forum Jahja B Soenarjo mengatakan, Apindo UMKM Akademi dapat menjadi sarana pelaku usaha besar mendampingi UMKM. Bahkan, pemain bisnis skala besar dapat berinvestasi dan membuka akses pasar bagi UMK yang didampingi.

CEO TopKarir Indonesia Bayu Janitra W menyatakan, UMKM yang ingin memperoleh informasi mengenai jadwal pelatihan dari akademi tersebut dapat mengikuti media sosial TopKarir Indonesia. ”Programnya akan berkelanjutan dan dapat dipraktikkan. Kami juga akan menyiapkan video materi dan ruang bagi pelaku UMKM untuk tanya-jawab ke para mentor,” ujarnya.

KOMPAS, KAMIS, 18062020 Halaman 10.

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.