JAKARTA – Pada ajangSingapore Airshow 2016 ini, Garuda Indonesia Groupmelalui Garuda Maintenance Facility AeroAsia mengincar sejumlah kontrak kerja sama jangka pendek dan jangka panjang berskala internasional senilai US$ 100 juta.
Dalampartisipasi ke-9 kalinya, tahun 2016 merupakan tahun per tama kehadiran Gar uda Indonesia Group, yakni pada tahun-tahun sebelumnya Singapore Airshow hanya diikuti oleh anak usaha Garuda Indonesia, Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia). Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengatakan, kehadiran Garuda Indonesia Group dalamSingapore Airshow 2016 ini merupakan wujud dari program Group Synergy yang tertuang dalam rencana strategis perusahaan.
“Kami, Garuda Indonesia Group, ingin menunjukkan diri kepada level global bahwa sinergi bisnis yang kami jalankan merupakan suatu kesatuan dan kekuatan dalam mempersembahkan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa sesuai dengan main business masing-masing perusahaan,” kata Arif dalam pernyataan tertulisnya, Senin (16/2).
Menurut Arif, keikutsertaan Garuda Indonesia Group dalam Singapore Airshow ini merupakan bentuk sinergi dalammeningkatkanbrand imageGaruda Indonesia dan seluruh anak usaha melalui konsep Group Synergy. Hal itu antara lain bertujuan menggali potensi dan peluang bisnis yang ada, meningkatkan hubungan tiap-tiap perusahaan dengan stakeholders, serta meningkatkan awareness terhadap peran Garuda Indonesia Group sebagai Duta Perdagangan Republik Indonesia di taraf internasional.
Singapore Airshow merupakan salah satu dari tiga ajang airshow bergengsi di dunia selain Farnborough Air Show dan Paris Air Show. Pada keikutsertaan Garuda Indonesia Group dalamSingapore Airshow 2016 ini akan dilaksanakan berbagai penandatanganan kerja sama dan kontrak bisnis maupun pengumuman pencapaian perusahaan yang diharapkan akan dapat memperkuat value Garuda Indonesia Group dalam pasar global.
Saat ini, Garuda Indonesia memiliki enam anak usaha yaitu Garuda Maintenance Facility AeroAsia, yang bergerak di bidang perawatan pesawat yang terintegrasi, serta layanan perbaikan mesin dan komponen pesawat; Citilink, yang merupakan low cost carrier yang diproyeksikan untuk segmen budget traveler; dan Aerowisata, yang bergerak di bidang perhotelan, transportasi, jasa boga, dan agen perjalanan. Anak usaha lainnya adalah Gapura, yang bergerak di bidang ground handling yang juga dilengkapi dengan layanan kargo dan pergudangan dan keamanan penerbangan; Asyst, yang bergerak di bidang layanan konsultasi dan sistem teknologi informasi; dan Abacus yang saat ini telah bertransformasi menjadi Sabre Travel Network Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan teknologi untuk perjalanan dan pariwisata global.
Sebagai bagian dari program pengembangan armada yang berkelanjutan, sepanjang tahun 2016 Garuda Indonesia Group akanmenerima kedatangan total 16 armada baru yang terdiri atas satu Boeing 777-300ER, empat Airbus A330-300, empat ATR72600, dan delapan Airbus A320 untuk Citilink. Hingga akhir 2016, Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan total 188 armada, terdiri atas 144 armada Garuda Indonesia dan 44 armada Citilink. ™
Investor Daily, Selasa 16 Februari 2016, Hal. 10