JAKARTA – PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) berencana membiayai proyek-proyek jalan tol dan bandara internasional Jawa Barat tahun ini. BJB telah membiayai empat proyek jalan tol, 14 proyek pembangkit listrik, serta proyek Infrastruktur lain.
Direktur Utama BJB Ahmad Irfan menjelaskan, anggaran pemerintah untuk sektor infrastruktur tahun 2016 mencapai 15% dari total APBN dan meningkat 8,3% dibanding anggaran infrastruktur pada APBN tahun 2015. Potensi itu harus dimanfaatkan oleh pelaku industri keuangan, termasuk BJB.
“Sebagai salah satu dari 14 bank terbesar di Indonesia, BJB senantiasa berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia,” tegas Direktur Utama BJB Ahmad Irfan di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan, dalam pembiayaan jalan tol, proyek yang dibiayai BJB adalah pembangunan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jalan Tol Sentul Selat an – Kedungha l ang – Kedungbadak-Simpang Yasmin, Jalan Tol Kanci-Pejagan ser ta Jalan Tol Gempol-Pandaan-Karangjati. Selain itu, BJB sebagai bank pembangunan daerah (BPD) pertama yang menjadi perusahaan terbuka ini juga terlibat dalam membiayai proyek pembangunan PLTUKeban Agung di Sumatera Selatan, dan pembangunan 13 unit pembangkit listrik di seluruh Indonesia.
Di luar itu, BJB juga membiayai perusahaan-perusahaan konstruksi yang berkaitan dengan proyek pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten kota serta BUMN/BUMD.
“Pada 2016, proyek yang sedang kami proses antara lain pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), dan pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi hingga pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera,” tutur dia.
Mengenai bisnis bank, Ir fan menyebutkan, hingga September 2015, laba perseroan naik 20,6% (yoy). Sedangkan aset naik 21,5% (yoy). “Kami bersyukur bahwa perkembangan bisnis yang menggembirakan ini berhasil kami capai, meskipun perekonomian dan dunia usaha secara umum sedang dalam kondisi yang kurang menguntungkan,” jelas dia. (gtr)
Investor Daily, Senin 18 Januari 2016, Hal. 21
