Jakarta – Kalangan bankir memproyeksi kemampuan industri dalam menghasilkan laba atau rentabilitas pada tahun depan masih tertekan oleh beban pencadangan akibat peningkatan rasio kredit bermasalah.
Direktur Utama PT Bank Permata Tbk. Roy Arman Arfandi memperkirakan rasio kredit bermasalah (non performaing loan/NPL) industri perbankan Tanah Air belum akan menurun signifikan pada Tahun Monyet Api kendati pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sedikit membaik.
Sumber: Bisnis Indonesia, Rabu, 16 Desember 2015.