Indonesia dan Malaysia sepakat mendorong hilirisasi minyak sawit dengan melakukan kerja sama pembangunan kawasan industri khusus (green economic zone) di Indonesia. Nantinya, pengembangan kawasan itu akan dilakukan oleh perusahaan swasta dari kedua negara. Tiga lokasi alternatif untuk pengembangan kawasan itu adalah Pontianak (Kalimantan Barat), Kalimantan Timur, atau Duri (Riau).
Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyatakan, kawasan industri khusus tersebut bisa jadi merupakan yang pertama di dunia. Di kawasan ini akan dibangun kilang hijau (green refinery) untuk memproses minyak sawit mentah (cr ude palm oil/CPO) menjadi produk turunan seperti oleokimia, bahan untuk margarin, kosmetik, dan avtur (jetfuel). “IndonesiaMalaysia kembangkan industri hilir di kawasan ini, Malaysia juga punya kepentingan, kalau industri downstream berkembang maka permintaan CPO global naik dan harga membaik,” kata dia usai Pertemuan Bilateral Indonesia-Malaysia di bidang Industri Minyak Sawit di Jakarta, Sabtu (3/10).
Malaysia setuju pengembangan kawasan industri khusus itu berlokasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri menyiapkan tiga lokasi pilihan, yakni Pontianak (Kalimantan Barat), Kalimantan Timur, dan Duri (Riau). Investasinya cukup besar, namun itu akan ditanggung perusahaan swasta kedua negara. “Nanti akan diluncurkan awal tahun depan, sekarang sedang disiapkan regulasinya juga insentif fiskal apa yang bisa diberikan. Ini penting karena ini bisa menampung sawit petani yang tak bisamemenuhi standar tinggi negaranegara maju,” ungkap Rizal.
Lebih jauh Rizal mengatakan, peningkatan nilai tambah melalui program hilirisasi mendesak dilakukan di Indonesia, sebaliknya Malaysia sudah jauh lebih maju. Karena itu, Indonesia dan Malaysia sepakat mengembangkan industri sawit guna meningkatkan nilai tambah dari komoditas tersebut. “Malaysia sudah bisa mengembangkan minyak sawit untuk pakan ternak, sedangkan Indonesia mengimpor kedelai untuk pakan ternak, kalau ini bisa dilakukan Indonesia tak perlu impor kedelai banyak,” kata dia.(tl)
Investor Daily, 5 Oktober 2015, Hal. 7