JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tengah menjajaki rencana untuk investasi dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Investasi yang ditawarkan perseroan diperkirakan mencapai 10% dari total proyek yang ada.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto. Menurutnya, rencana tersebut sangat tergantung pada potensi dari jalan tol tersebut.
“Itu barangkali tidak besar, hanya sekitar 10%,” ujar Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto seusai Acara Launching Edisi Perdana Majalah “BUMN Insight” di Jakarta, Selasa (14/10).
Selain investasi, kata Dwi, perseroan juga ikut menyuplai semen untuk pembangunan di sepanjang jalan tol Trans Sumatera tersebut.
Dwi menjelaskan, total investasi perseroan tahun ini mencapai Rp 3 triliun. Namun, kemungkinan hanya bisa terealisasi sekitar 80% sampai akhir tahun.
“Investasi 2014 ditargetkan Rp 3 triliun. Saat ini sudah sekitar Rp 2 triliun. Akhir tahun, kami targetlan 80% dari total target,” ungkapnya.
40 Juta Ton
Dwi juga menjelaskan, Semen Indonesia mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia melalui pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang Jawa Timur dan Sumatera Barat. Pembangunan dua pabrik ini diharapkan rampung tahun ini.
Nilai investasi pabrik baru di Rembang Jawa Tengah mencapai Rp 3,7 triliun sedangkan pembangunan pabrik di Padang mencapai Rp 3,2 triliun.
“Kami sedang membangun pabrik yang cukup besar di Rembang dan Sumatera Barat. Itu akan menambah (kapasitas) 6 juta (ton). Kemudian kita adaupgradingyang akan menambah kurang lebih 2 juta lagi,” kata dia.
Dia jugamengungkapkan dari seluruh ekspansi pembangunan pabrik tersebut, perseroan bakal mendapatkan peningkatan kapasitas produksi sebesar 40 juta ton pada 2017.
“Pada 2017, Semen Indonesia akan ada tambahan sekitar 8 juta ton. Kalau sekarang (2014) sudah 32 juta, nanti (2017) kami akan memiliki kapasitas 40 juta ton,” ungkap Dwi. Pembangunan pabrik, lanjut Dwi, akan semakin meluas di beberapa provinsi lain.
Semen Indonesia akan mengupayakan agar pembangunan tersebut bisa selesai pada 2018. “Kami akan bergerak lagi ke beberapa titik yang akan mendukung daya saing bagi perusahaan pada tahun-tahun mendatang. Pertama di Sumatera Utara dan Aceh. Kedua, Papua dan Nusa Tenggara Timur sedang kita siapkan next projectnya di sana. Kami harapkan selesai pada 2018. Tahun depan sudah harus memulai kegiatan fisiknya,” tutur Dwi. Setelah seluruh pabrik itu dibangun dan beroperasional, kata dia, Semen Indonesia menargetkan pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 10% per tahun.
Go International
Sementara itu, langkah perseroan untuk ekspansi ke luar negeri semakin mulus. Dwi pun memperkirakan ekspansi perseroan di Myanmar dan Bangladesh bakal rampung tahun depan. Menurutnya, ekspansi ke luar negeri dan menambah kapasitas di dalam negeri menandakan perusahaan BUMN ini cukup kuat dan sudah go international.
Pada 2012 lalu, lanjut dia, perseroanmelakukan ekspansi ke Vietnam. Terkait dengan ekspansi di Vietnam, kata dia, perseroan juga berencana menambah kapasitasnya. (c02)
Investor Daily, Rabu 15 Oktober 2014, hal.26