MALANG-Pembatasan bunga kredit untuk usaha mikro jangan sampai mematikan bank perkreditan rakyat (BPR) karena dana yang dihimpun lembaga keuangan tersebut kebanyakan dana mahal.
Ketua Dewan Pengurusan Komisariat Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Malang Rocky Lay mengatakan dengan dana pihak ke tiga (DPK) yang dihimpun mahal, maka otomatis sulit bagi BPR untuk menjual kredit dengan bunga yang rendah.
Sumber: Bisnis Indonesia. Selasa, 23 September 2014.