Investasi Komponen Otomotif Capai US$ 700 Juta

JAKARTA – Nilai investasi di bidang komponen otomotif diprediksi mencapai US$ 700 juta (Rp 8,39 triliun) dalam tiga tahun ke depan. Berdirinya beberapa pabrik mobil baru turut membawa industri komponen untuk berinvestasi di Indonesia.
“Masuknya investasi pabrik mobil Mitsubishi berpotensi membawa 20 industri komponen otomotif baru. Selain itu, akan ada 20 pabrik komponen yang melakukan perluasan. Total potensi investasi sekitar US$ 700 juta.,” kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi kepada Investor Daily di Jakarta, Sabtu (20/9).
Investasi tersebut, lanjut Budi, akan dialokasikan sepanjang tahun 2015-2016. Realisasi investasi ini akan menambah lapangan kerja baru untuk sekitar 5 ribu orang tenaga kerja. Budi meyakini, investor di sektor komponen otomotif akan berbondongbondong masuk ke Indonesia. Hal itu dipicu oleh arus investasi oleh prinsipal otomotif asingyangmasukkeTanahAir.
Seperti diketahui, prinsipal asal Jepang Mistsubishi Motor Corporation (Mitsubishi) baru saja mengumumkan rencana investasi US$ 600 juta untuk membangun pabrik baru di Bekasi, Jawa Barat. Chairman and CEOMitsubishi Osamu Masuko menuturkan, pabrik tersebut dirancang berkapasitas 160 ribu unit dan akan dinaikkan menjadi 240 ribu unit per tahun. Pabrik itu akan memproduksi mobil sejenis MPV dan direncanakan berproduksi pada 2017.
Sementara itu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) telah lebih dulu melakukan investasi sebesar Rp 1,3 triliun untukmembangun pabrik baru di Cikarang, JawaBarat. Pabrikberkapasitas 40 ribu unit per tahun ini, dibangun di atas lahan seluas 300 ribu meter per segi.
Proses pembangunan pabrik sudah dimulai sejak September 2013, dan ditargetkan dapat beroperasi pada No­vember tahun ini. Pabrik tersebut diharapkan sudah mampu berjalan de­ ngankapasitas penuhpada tahundepan.
Budi mengungkapkan, pemba­ ngunan pabrik Isuzu tersebut bakal membawa industri-industri komponen untuk turut berinvestasi di Indonesia. “Sampai akhir tahun 2014, setidaknya akan berdiri 10 industri komponen baru dan beberapa perluasan. Pendorongnya oleh investasi pabrik baru Isuzu,” ungkap dia.
Di sisi lain, Kemenperin juga berambisi untukmenarik industri komponen otomotif asal Australia. Hal itu dipicu oleh promosi yang terus digencarkan pemerintah untuk menarik investasi ke sektor otomotif Indonesia.
Direktur Industri Alat Transportasi Darat Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Soerjono mengatakan, agresifnya investasi otomotif selama 2 tahun terakhir, dipicu oleh program mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC).
Program tersebut, kata dia, sukses menarik minat yang besar dari investor di sektor otomotif. Tercatat, ada 5 prinsipal mobil Jepang yang telah mengikuti program ini, yakni Toyota (Agya), Daihatsu (Ayla), Honda (Brio Satya), Nissan (Datsun Go+), dan Suzuki (Karimun Wagon R).
Penjualan LCGC sendiri, diyakini bisa menembus 150 ribu unit tahun ini. Jumlah itu melampaui target yang dipatok Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebesar 120 ribu unit dan lembaga riset Frost & Sullivan 125 ribu unit.
“Mobil dengan desain baru, teknologi canggih, hemat BBM (bahan bakar minyak), dan harga terjangkau membuat LCGC laku keras di pasar,” ujar Wakil Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto sebelumnya.
Investor Daily, Selasa 23 September 2014, hal. 8

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.