Jakarta – Komoditas timah yang harganya terancam terjun bebas ke level US$ 20.800 per ton membuat para trader di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia melakukan aksi wait dan see hingga menunggu harga lebih cocok.
Marjoko, Kepala Biro Analisis Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), mengatakan para trader memilih menunda untuk melelang produknya serentak di awal September ini karena dianggap kurang menguntungkan.
Sumber: Bisnis Indonesia, Rabu 10 September 2014.