Astra Incar Pembangkit Listrik US$ 900 Juta

JAKARTA – PT Astra International Tbk (ASII) serius mengincar proyek pembangkit listrik mulut tambang (mine mouth power plant) senilai US$ 900 juta di Sumatera Selatan. Bisnis pembangkit listrik merupakan bagian dari diversifikasi usaha perseroan tahun ini.
“Kami masih dalam proses tender, kapasi­ tas power plant bisa mencapai 600 megawatt (MW). Nilai proyek diperkirakan sebesar US$ 900 juta,” kata Direktur Astra International Paulus Bambang di Jakarta, Kamis (4/9).
Astra mengutus anak usahanya di bidang konstruksi pertambangan, yaitu PT Pamaper­ sada Nusantara (Pama), untuk mengikuti pro­ ses tender pembangkit listrik tersebut. Pama kini di bawah kendali langsung PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha Astra di bidang penjualan alat berat.
Paulus sangat berharap perseroan bisa memenangi tender tersebut. Sebab, perseroan terus berupaya merealisasikan programdiver­ sifikasi usaha pada tahun ini. Selain fokus pada bisnis inti, perseroan juga mengembangkan usaha di bidang asuransi, infrastruktur, dan properti.
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis menjelaskan, dalam mengikuti tender pembangkit listrik, perseroan sudah menggandeng dua mitra strategis. Satu mitra sebagai pemilik tambang dan satu mitra lagi sebagai operator listrik. Namun, perseroan belum bisa menyebutkan nama dua mitra tersebut.
Sara menegaskan, perseroan sebenarnya membidik sekaligus dua proyek pembangkit listrik mulut tambang, yaitu power plant ber­ kapasitas 2x300MWdan 2x150MW. Total nilai proyek tersebut sekitar US$ 900 juta sampai US$ 1 miliar.
“Kalau kami berhasil menang, kami akan mengucurkan investasi sepertiga dari nilai proyek,” kata Sara.
Dia menjelaskan, pihaknya sangat menanti pengumuman dari pemerintah terkait pe­ menang tender. Semula, pihaknya mengira pengumuman tersebut akan dilakukan pe­ merintah pada pertengahan tahun ini. Namun, sampai saat ini, belum ada pengumuman resmi.
“Kompetisinya memang cukup ketat, banyak pihak yang mengincar proyek power plant. Kami pun pernah kalah tender tahun lalu. Ini kedua kalinya kami ikut tender,” jelas Sara. Jika perseroan berhasil menang kali ini, proyek tersebut akan menjadi power plant mulut tambang pertama perseroan.
Baru-baru ini, Pamapersada mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya pada PTAsmin Bara Bronang (ABB), PT Asmin Bara Jaan (ABJ), PT Prima Multi Mineral (PMM), dan PT Kadya Caraka Mulia (KCM) kepada anak usaha United Tractors lainnya, yaitu PT Tuah Turangga Agung (TTA).
Restrukturisasi sahamperusahaan batubara milik United Tractors tersebut bernilai Rp 2,7 triliun. Pengalihan kepemilikan saham tersebut melalui proses restrukturisasi saham antara Pama dan TTA.
Sebelumnya, TTA telahmenerbitkan 3,4 juta saham baru yang kemudian dibeli oleh United Tractors sebanyak 675 ribu unit saham dan Pama sebanyak 2,76 juta unit saham.
“Penyetoran modal saham Pama kepada TTA dilakukan dengan cara pengalihan penyertaan modal saham Pama pada empat anak usahanya (inbreng),” jelas Sara. Melalui pembelian saham tersebut, Pama kini memi­ liki 60% saham TTA dan sisanya dimiliki oleh United Tractors.
Investor Daily, Jumat 5 September 2014, hal. 13

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.