CEPU – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mem persiapkan generasi muda Indone sia untuk siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015. Pembekalan tenaga terampil di sektor pertambangan menjadi salah satu fokus yang dilakukan ESDM.
Wakil Menteri ESDM Susilo Sis woutomo mengatakan sumber daya manusia Indonesia memiliki potensi besar untuk ‘membanjiri’ pasar in ternasional. Tersedianya fasilitas pendukung dan tenaga pengajar dapat dijadikan modal guna membekali generasi muda Indonesia.
“Kalau tidak dari sekarang dis iapkan, Indonesia malah dibanjiri oleh tenaga asing. Dengan pelatihan ini maka generasi muda Indonesia siap bersaing,” kata Susilo di acara pelati han calon operator dan teknisi lapa ngan migas, di Cepu, Senin (25/8).
Susilo menuturkan kegiatan per tambangan migas nasional kekuran gan tenaga terampil. Dia mencontoh kan kegiatan pengeboran eksplorasi yang menggunakan 5 rig tapi hanya dioperasikan 3 rig lantaran terbatasn ya tenaga kerja. Menurutnya operator rig itu tidak perlu lulusan perguruan tinggi melainkan cukup lulusan ting kat menengah atas namun memiliki kemampuan yang mumpuni. “Pelati han ini memberi pembekalan itu. Nantinya peserta pelatihan mendapat kan sertifikat yang bisa digunakan dan diakui dunia internasional. Mereka bisa bekerja ke luar negeri,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Pendidikan dan Latihan ESDM, Jajang Sukar na menambahkan peser ta pelatihan diambil dari lulusan sekolah terbaik dari daerah penghasil migas. Pelatihan ini bekerjasama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKS) sehingga tidak hanya teori yang di berikan tapi juga praktek lapangan. “Selain sektor migas, kami juga membekali pelatihan untuk sektor pertambangan mineral dan batubara serta energi baru terbarukan,” je lasnya.
Jajang menuturkan pihaknya bakal menambah jumlah peserta pelatihan hingga dua kali lipat yang saat ini mencapai 12 ribu orang. Pemerintah daerah pun ikut dilibatkan dalam ‘menjaring’ lulusan sekolah terbaik untukmengikuti program ini. “Ini ben tuk insentif pemerintah bagi pelaku usaha karena mereka tidak perlu mendidik dari nol. Jadi lebih efisien,” ujarnya. (rap)
Investor Daily, Selasa 26 Agustus 2014, Hal. 8