Jakarta – Seperti diprediksi sebelumnya, defisit transaksi berjalan kuartal II/2014 kembali melebar menjadi US$ 9,1 miliar setara dengan 4,27% tertinggi sejak kuartal II/2013 saat kebijakan pengetatan fiskal dan moneter pertama kali diterapkan.
Dengan capaian tersebut, kebijakan pengetatan moneter maupun fiskal yang diterapkan Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan sejak setahun silam prkstis hanya berhasil mempersempit nilai defisit transaksi berjalan secara sangat tidak signifikan, yakni hanya US$ 0,2 miliar.
Sumber: Bisnis Indonesia, JumatĀ 15 Agustus 2014.