SUMBAWA – Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk, siap meresmikan penerbangan terintegrasi di wilayah Nusa Tenggara pada September 2014. Wilayah destinasi penerbangan itu adalah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia ErikMeijer mengatakan, masuknya Garuda ke wilayah-wilayahremotedi Indonesia dalam upaya meluaskan daya jelajah pesawat. Kebijakan tersebut tentu saja juga diambil dengan mempertimbangkan sisi bisnis.
“NTB dan NTT adalah destinasi wisata setelah Bali. Kami mencoba menghubungkan konektivitas wilayah pariwisata ini,” kata dia kepadaInvestor Daily di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.
Dia mengungkapkan, pertimbangan lain Garuda berekspansi adalah di NTB terdapat sentra bisnis, seperti tambang Newmont. Banyak keperluan bisnis membutuhkan jasa layanan pesawat ke tempat tersebut.
Mulai September nanti, kata dia, pener bangan Bali-Sumbawa-Lombok-SumbaEnde-Labuan Bajo akan terlayani dengan baik. Penerbangan akan dilayani pesawat ATR 72-600.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menambahkan, Gar uda sebagai BUMN tidak hanya mencari keuntungan finansial, namun juga bertanggung jawab memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Itu mengingat Nusa Tenggara penuh dengan destinasi wisata yang eksotik seperti Pulau Mojo dan Lombok di NTB, Danau Kelimutu dan Labuan Bajo di NTT, dan wisata budaya lainnya.
“Garuda siap memperkenalkan destinasi wisata tersebut kepada dunia menyusul ma suknya maskapai sebagai anggota Sky Team,” jelas dia dalam sambutan resminya di Balai Kota Sumbawa di Sumbawa Besar, belum lama ini.
Selain pariwisata, Garuda ingin bekerja sama untuk membangkitkan potensi bisnis dan ekonomi di wilayah Nusa Tenggara. NTB terkenal dengan potensi investasi di bidang perkebunan, sedangkan NTTmemiliki potensi di bidang peternakan sapi. Belum lama ini, Pemerintah Provinsi NTT telanmenjalin kerja sama dengan DKI.
Dengan adanya layanan jasa penerbangan Garuda ke Nusa Tenggara, potensi-potensi bisnis tersebut bisa diberdayakan. Investor dari Surabaya dan Jakarta diharapkan bisa dilayani dengan baik.
“Garuda juga membutuhkan dukungan pemerintah setempat untuk terus memper kenalkanmaskapai penerbangan dalamnegeri ini. Konkretnya, mulai dari kalangan bupati dan jajarannya bisa menggunakan Garuda jika ingin melakukan perjalanan dinas ke Jakarta atau ke tempat-tempat lain,” ucap dia.
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan me ngatakan, pemerintah menyambut positif pembukaan rute terintegrasi Garuda di Nusa Tenggara. Pasalnya, konektivitas antar wilayah tersebut memungkinkan lancarnya realisasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengembangan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 koridor Bali dan Nusa Tenggara.
“Banyak orang Jakarta dan Surabaya ber jalan-jalan ke Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Kini saatnya orang-orang kaya itu menikmati keindahan alam Nusa Tenggara. Daripada mereka menghamburkan uang di negeri orang lebih baik berbelanja dan berinvestasi di Nusa Tenggara,” ujar dia.
Garuda Indonesia, kata dia, sudah tepat dalam membaca peluang tersebut. Para in vestor pasti akan melirik Nusa Tenggara jika penerbangan ke daerah tersebut sudah nyaman.
Menurut dia, kesiapan masyarakat untuk bersikap ramah dengan investor yang datang adalah kunci kesuksesan berinvestasi di daerah. Itu termasuk dengan bersikapwelcome terhadap kehadiran Garuda Indonesia.
“Garuda Indonesia adalah perusahaan milik negara, milik kita semua. Mari kita menggunakan maskapai kebanggaan ini dengan baik,” ucap dia.
Sekadar informasi, Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak enam unit pesawat ATR 72-600 yang melayani rute dari hub Denpasar, Surabaya, dan Makasar serta kotakota sekitar seperti Ende, Waingapu, Kupang, dan Labuan Bajo.
“Jika pemda mampu meluaskan dan memperbaiki bandara-bandara yang ada, Garuda tidak akan segan-segan mengirim pesawat yang lebih besar ke kota-kota ter sebut,” ujar Emirsyah. (gus)
Investor Daily, Senin 4 Agustus 2014, hal. 6