JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan 25 perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di dalam negeri.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R. Sukhyar mengatakan 25 pemegang IUP itu telahmelakukan commissioning(uji coba) maupun tahapan produksi. “Hingga Juni ini ada 25 IUP telah menyelesaikan smelterbaik ada yangcom missioning maupun sudah berproduksi,” kata Sukhyar di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sukhyar menjelaskan kemajuan smelter itu dilakukan oleh tim verifikasi yang terdiri atas unsur akademi seperti Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, unsur peneliti dan litbang, Kementerian terkait seperti Ditjen Bea Cukai, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Keuangan.
Dia mengatakan, hasil verifikasi progres smelter menunjukkan kemajuan positif diantaranya hingga Juni kemarin tercatat ada 21 IUP telah mencapai pertengahan konstruksi pabrik smelter. Padahal pada Januari 2014 hanya ada 10 IUP yang sampai pertengahan konstruksi. Selain itu ada 4 IUP yang sudah mencapai akhir tahap konstruksi pada Juni kemarin. Berbeda ketika Januari 2014 yang hanya sebanyak 2 IUP sampai akhir tahap konstruksi.
“Kami sangat gembira banyak progres yang tercapai. Membangun smelter itu bukan skala bulan tapi skala tahun. Tahun depan akan ada hasil lagi,” jelasnya.
Berdasarkan data ada 64 pabrik smelter yang terdiri dari komoditas nikel sebanyak 30 unit, bauksit 5 unit, komoditas besi 7 unit, komoditasmangan 3 unit, komoditas zirkon 13 unit, komoditas timbal dan seng 2 unit, serta komoditas kaolin daan zeolit 4 unit.
Adapun 25 smelter yang sudah com missioning maupun produksi yakni untuk komoditas nikel yaitu PT Indoferro, dan PT Cahaya Modern Metal Industri.
Untuk komoditas bauksit yakni PT Indonesia Chemical Indonesia, untuk komoditas besi antara lain PT Meratus Jaya Iron Steel, PT Delta Prima Steel, dan PT Krakatau Posco.
Komoditas mangan yaitu PT Century Metalindo, dan PT Indotama Ferro Alloy, untuk komoditas sirkon ada 13 smelter yaitu CV Agung Persada, PT Tatanan Indah Cemerlang, PT Irvan Prima Pratama, CV Harapan Mandiri, PT Zirmet Mining, CV Usaha Maju, PT Karya Res Lisbeth, PT Takaras Inti Lestari, PT Bumi Kencana Sentosa, PT Borneo Lintas Serawak, PT Lubuk Katingan Perdana, PT Katingan Inmas Sarana, serta PTMonochemSurya. Untuk komoditas kaolin dan zeolit yaitu PT Garuda Artha Resources, PT Panja Multi Mineralindo, PT Wahah Tekmindo, dan PT Bojong Buana Mineralindo.
Investor Daily, 21 Juli 2014, hal. 9