JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk akan menjadikan Provinsi DKI Jakarta sebagai percontohan (role model) dalam pengembangan kota gas di Indonesia.
“Hingga saat ini PGN sudahmemiliki jaring an pipa distribusi gas bumi di Jakarta sepan jang 701 kilometer. Hingga semester pertama tahun ini, PGN sudah menambah jaringan gas sepanjang 60 Km,” kata Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Rabu (17/7).
Hal itu disampaikan dalam per temuan dengan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta. Hadir pula dalam pertemuan itu Di rektur Pengusahaan Jobi Triananda Hasjim, Direktur Teknologi dan Pengembangan Djoko Saputro dan staf PGN.
Hendi menjelaskan jaringan distribusi di wilayah Jakarta adalah bagian dari jaringan distribusi PGN di Jawa Bagian Barat. Totalnya sepanjang 2.150 Km. Adapun panjang pipa PGN secara nasional lebih dari 6.000 Km yang membentang di Sumatera dan Jawa.
Jaringan pipa gas PGN mengalirkan gas untuk berbagai sektor mulai dari sektor rumah tangga, industri, komersial, UKM, listrik dan transportasi. “PGN tidak hanya mengedepan kan usaha niaga semata namun tetapmenerap kan konsep pengembangan infrastruktur gas terintegrasi,” jelasnya
Saat ini, lanjut Hendi, jumlah pelanggan PGN di Jakarta sekitar 13.900 pelanggan. Dari jumlah itu, sekitar 13.500 di antaranya adalah pelanggan rumah tangga dan usaha kecil. Ada pun jumlah pelanggan PGN secara nasional lebih dari 100.000 pelanggan. Mayoritas adalah rumah tangga dan pelaku usaha kecil seperti warung bakso, pempek dan lainnya.
Hendi menjelaskan saat ini PGN sedang mengerjakan berbagai proyek infrastruktur gas di Jakarta. Proyek itu antara lain pem bangunan jaringan gas rumah tangga, pem bangunan jaringan gas Ring Line 1 (Muara Karang-Muara Bekasi) sepanjang 45 Km, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) danMobile RefuellingUnit (MRU) atau SPBG bergerak.
Di sektor rumah tangga pada tahap awal ada 5000-7000 rumah yang teraliri pada 2014 ini. Ini adalah bagian dari Program PGN Sayang Ibu, menambah 1 juta sambungan baru gas rumah tangga. Program ini dimulai tahun ini dan berkelanjutan di tahun-tahun selanjutnya.
PGN kata Hendi mendapatkan penugasan dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) untuk mengoperasikan jaring an pipa yang dibangun pemerintah berdasar Surat No 7637/93/DJM.S/2014 tanggal 30 Juni 2014.
Ada sebanyak 5.138 pelanggan rumah tang ga yang ditargetkan teraliri gas bumi pada kuartal IV tahun ini. Wilayah itu meliputi Ma runda, Tebet Harum, Tebet Berlian, Tsu Chi, Sukapura dan Tipar Cakung.
Untuk meningkatkan kehandalan penyalur an gas untuk semua sektor, PGN juga sedang membangun jaringan pipa Ringline 1 (Muara Bekasi-Muara Karang) sepanjang 45 kilometer. “Saat ini pembangunan jaringan pipa itu se dang berjalan dan diperkirakan kelar pada awal 2015. Untuk itu kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak agar proyek infrastruk tur gas untuk kepentingan masyarakat ini bisa segera diselesaikan,” tuturnya.
Adapun jaringan pipa terkoneksi di masa mendatang yang akan dibangun PGN antara lain Kawasan Industri sekitar Jakarta Utara, Cakung – Cilincing, Kawasan Berikat Nusan tara, Marunda Center dan PLNMuara Tawar sertaMuara Karang Tanjung Priok. Pada tahap awal akanmemenuhi kebutuhan industri sebe sar 5–15 BBTUD. Pasokan gas ke industri itu akan membuat sektor indutsri berkembang dengan kebutuhan dari 50 BBTUD menjadi 65 BBTUD.
Di sektor transportasi PGN menyuplai gas ke 14 SPBG mitra di Jakarta. Selain itu PGN juga mengoperasikan SPGB dan MRU milik PGN sendiri. Untuk mempercepat konversi BBM ke BBG, tahun ini PGN membangun 6 SPBG dan 2 MRU di Jakarta. Dari jumlah itu yang sudah selesai dibangun adalah SPBG Ketapang (Kantor Pusat PGN) yang melayani kendaraan operasional PGN dan MRU Depo B Cawang yang beroperasi Juli 2014 melayani Bus TransJakarta.
Adapun SPBG yang sedang dalam pemba ngunan adalah SPBGAncol (kerjasama dengan JEU- BUMD DKI), SPBG MIRA 24, SPBG Kalideres 1, SPBGPulogebang dan SPBGKali deres 2. Pembangunan SPBGdi DKI itu adalah bagian dari 16 SPBG dan yang dibangun
PGN tahun ini. SPBG/MRU PGN lainnya dibangun di Surabaya, Bogor dan Sukabumi. PGN juga dipercaya oleh pemerintah untuk mendistribusikan gas untuk transportasi. Pe nugasan itu diberikanmelalui Surat Keputusan Menteri ESDM No.2436/K/15/MEM/2014.
Setiap hari PGNmengalirkan gas ke wilayah DKI Jakarta sebanyak 95 BBTUD atau setara 2,7 juta liter BBM per hari. Ini juga berarti selama ini PGN turut membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, karena kalau diangkut dengan truk tangki berkapasitas 10.000 liter, maka membutuhkan 270 truk tangki yang akan menambah padat jalanan di Jakarta. Kebutuhan gas bumi di DKI Jakarta semakin meningkat dengan adanya program percepat an SPBG dan percepatan gas rumah tangga (city gas)
Peningkatan infrastruktur gas sangat di perlukan untuk pemerataan penggunaan gas bumi di Jakarta pada khususnya dan wilayah lain di Indonesia. Hal itu, kata Hendi dilakukan untuk mengurangi beban negara akibat impor BBM. Ketergantungan pada impor BBM itu telah menguras devisa negara yang membuat neraca perdagangan Indonesia defisit. Keter gantungan pada BBM impor itu juga menam bah beban subsidi energi di APBN. (es)
Investor Daily, Kamis 17 Juli 2014, hal. 9