INFRASTRUKTUR Jalan dan Tata Air Jadi Prioritas

JAKARTA, KOMPAS — Memasuki Semester II-2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan pembangunan sejumlah infrastruktur jalan dan tata air. Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah Perubahan 2014 diharapkan bisa terserap banyak untuk infrastruktur tersebut.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Selasa (15/7), mengatakan, Pemprov DKI menargetkan tidak ada lagi jalan berlubang dan saluran mampat.
”Untuk APBD Perubahan 2014 dan APBD 2015, kami prioritaskan untuk pembuatan jalan inspeksi dan saluran yang terhubung dengan 13 sungai besar di Jakarta. Setelah itu, kami ingin membangun jalan yang sejajar rel kereta api,” katanya.
Saat ini baru terbangun belasan kilometer jalan inspeksi di tepi sungai. Kendala pembangunan jalan adalah pembebasan lahan karena banyak warga yang tinggal di tepi sungai. Jalan inspeksi bisa menjadi jalan alternatif saat jalan utama macet.
Untuk jalan berlubang dan saluran mampat, DKI akan mengerahkan pegawai harian lepas (PHL) di setiap kelurahan untuk memantau. PHL langsung melaporkan kepada dinas terkait saat menemukan jalan rusak di wilayahnya. PHL juga bertugas membersihkan saluran mampat.
Khusus untuk pengerukan waduk, lanjut Saefullah, belum dibahas secara khusus. Pengerukan di sejumlah waduk, seperti Waduk Marunda, terhenti. Waduk Pluit juga belum tuntas dikeruk. Sekitar 12 waduk lain juga akan segera ditangani Pemprov DKI.
Dinas Pekerjaan Umum Tata Air DKI Jakarta menargetkan 13 tempat penampungan air selesai dikeruk pada November 2014 dan bisa menampung optimal ketika terjadi banjir tahunan.
Ketiga belas tempat penampungan air itu meliputi waduk, situ, dan sungai.
”Saat ini, kami sedang menunggu proses lelang selesai,” ujar Djoko Susetyo, Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Djoko menyebutkan, lokasi pengerukan berada di Situ Mangga Bolong, Kali Cideng Hilir, Waduk Muara Angke (aliran tengah), Kali Angke, Kali Tubagus Angke (aliran barat), Kali Lagoa Buntu, Kali Lagoa Tirem, Kali Petik Pertamina, Kali Cakung Lama, dan Situ Babakan (aliran timur).
Di Jakarta Selatan, sejak beberapa bulan ini, perbaikan dan pengerukan saluran air terus dilakukan.
Beberapa wilayah yang saluran airnya dibenahi, antara lain di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Cipulir, Kebayoran Lama, dan Pesanggrahan. Di sepanjang Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama, misalnya, ada beberapa bagian saluran yang telah diperdalam, diperlebar, dan dikeruk.
Akan tetapi, di pertigaan antara Ciledug Raya dan Swadarma, genangan cukup tinggi tetap terjadi saat hujan lebat meski saluran sudah diperbaiki.
Revitalisasi jaringan drainase ini juga berjalan beriringan dengan proyek normalisasi sungai, seperti Pesanggrahan yang menjadi program pemerintah pusat. Normalisasi Pesanggrahan mulai tampak hasilnya seperti terlihat di Pos Pengumben, Jakarta Barat, dan di Jalan Deplu Raya, Jakarta Selatan. Di dua titik itu sungai telah jauh lebih lebar dan bersih dibandingkan dengan sebelumnya.(FRO/NEL/A05)
Kompas, Rabu 16 Juli 2014, hal. 27

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Leave a Comment