NAM Air Akan Terbangi Timor Leste

JAKARTA – Maskapai pe­ ner­bangan Nam Air akan me­ nerbangi wilayah Timor Leste de­ngan rute Kupang-Dili PP pa­ da semester II-2014, menyusul telah dilakukannya kesepakatan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste pada bulan lalu.
Direktur Komersial Nam Air Hasudungan Pandiangan mengungkapkan, rencana mas­ kapai tersebut untukme­ner­bangi wilayahTimorLestesa­at inimasih menunggu pe­nandatanganan resmi yang akan dilakukan oleh menteri kedua ne­gara.
“ Sebenarnya, penandatanganan tersebut sudah dilakukan akhir Juni 2014 tetapi kemudian di­ tun­da. Kemungkinan akan direalisasikan setelah pe­ merintahan baru,” ungkap dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Anak usaha dari Sriwijaya Air ini ditunjuk untuk melayani pe­nerbangan di Timor Leste agar arus barang, jasa, dan manusia di dua kota tersebut dapat ter­la­yani dengan baik. Apalagi, selama ini hanya ada jalur darat yang menghubungkan dua kota tersebut, sehingga butuh waktu cu­kup lama untuk menjangkau salah satu kota tersebut. “Dari hasil kajian, potensinya cukup ba­gus dengan tingkat arus per­gerakan manusia bisa mencapai 200.000 orang per tahun dengan tujuan untuk sekolah, bisnis, maupun wisata,” ujar dia.
Hasudungan menambahkan, apa­bila Nam Air sudah bisa me­nerbangi wilayah Timor Les­ter tersebut, direncanakan ada penerbangan untuk meng­ hubungkan dengan sejumlah ko­ta di Indonesia, seperti ke Denpasar, Surabaya dan Den­ pasar. “Jaraknya juga tidak ter­lalu jauh, apalagi Kupang me­rupakan daerah perbatasan dengan Timor Leste,” ujarnya.
Selainmembuka rute regional, Nam Air juga berencana mem­ buka rute baru Kupang-Ende Labuan Bajo-Denpasar serta Kupang-Makassar pada Agustus 2014. Di samping itu, Nam Air akan mengambil rute eks Tigerair Mandala, yakni Yog­yakarta-Palembang apabila pengajuan permohonan rute itu diterima oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Ke­menterian Perhubungan.“Ren­cananya kami akan terbang akhir Juli 2014 ini,” tutur dia.
Menurut dia, NAM Air akan te­rus memainkan peran sebagai maskapai pengumpan atau feeder bagi Sriwijaya Air. Karena itu, rute-rute yang dilayani NAM, tidak bersinggungan dengan rute milik Sriwijaya.
Sementara itu, selama se­ mester I-2014, NamAir telahme­ nerbangkan sedikitnya 90.000 penumpangdengan rute JakartaPontianak-Yogyakar ta, ser ta Su­rabaya-Denpasar-WaingapuMaumere-Kupang. Jumlah pe­ numpang yang diterbangkan ditargetkan naik dua kali lipat pada enam bulan terakhir 2014, menyusul adanya pembukaan rute baru dan kedatangan lima pesawat hingga akhir tahun.
“Rencananya hingga ak­hir tahun kami akan meng­ope­ rasikan lima unit pesawat Boeing 737-500. Saat ini kami memiliki dua unit pesawat yang melayani tu­juh rute,” jelas Hasudungan.
Dia menambahkan, Nam Air akan ter us memainkan peran sebagai maskapai peng­umpan atau feeder bagi Sriwijaya Air. Karena itu, ruterute yang dilayani NamAir, tidak bersinggungan dengan rute milik Sriwijaya. “Hingga saat ini NamAir baru berkontribusi menyumbang pendapatan Sriwijaya Air sebesar 5-10%,” ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Ko­mer­sial Sriwijaya Air Totok Nur­ satyo mengatakan, pihaknya akan membuka sejumlah rute ba­ru ke kawasan regional, se­perti Tiongkok, Malaysia, dan Bangladesh mulai bulan de­pan. Ekspansi ke regional me­rupakan strategi maskapai untuk tingkatkan pendapatan yang bersumber dari dolar ASmenjadi 30% dari sebelumnya 15%.
“Kami juga ingin naikkan pen­dapatandari dolar AS men­jadi 30% dari sebelumnya 15%. Pendapatan dari dolar ini juga untuk menahan gempuran de­presiasi rupiah yang menaikkan biaya operasional,” jelas dia. (ean)
Investor Daily, Senin 14 Juli 2014, hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Leave a Comment