JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjuk PT Kereta Api In donesia (KAI) untuk menyele saikan proyek pembangunan rel kereta api menuju terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok. Proyek tersebut sudah lama ter tunda dikarenakan masalah pembebasan lahan dan pendanaan.
“Proyek ini akan dikerjakan dengan berkolaborasi, karena pemerintah menghadapi ket erbatasan dana, sedangkan kebutuhan akses transportasi sangat mendesak. Untuk kon struksinya akan dikerjakan oleh KAI sesuai kesepakatan kami dengan Kementerian BUMN,” kata Direktur Angkutan dan Lalu Lintas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Hanggoro Budi Wiryawan di Jakarta, pekan lalu.
Hanggoro menjelaskan, pemerintah tetap akan bertanggung jawab untuk membebaskan lahan seluas 1.422 m2 yang dimiliki sembilan kepala keluarga. Dana pembangunan rel kereta api ini diperkirakan sekitar Rp 300 miliar, yakni untuk pembebasan lahan dan konstruksi rel.
Pembebasan lahan, kata dia, akan diselesaikan pada Desember 2014. Selanjutnya, KAI akan membangun rel sepanjang 3 kilometer dari Stasiun Tanjung Priok eksisting. “Kalau pembebasan tanah selesai Desember, diharapkan konstruksi bisa mulai Januari atau Februari mendatang, dan bisa selesai dalam sembilan bulan,” papar dia.
Hanggoro juga menjelaskan, pembangunan rel kereta api ini sangat mendesak, mengingat kondisi lalu lintas menuju Pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat padat. Dengan berop erasinya kereta api di jalur ini, maka arus peti kemas bisa lebih efisien.
Jalur kereta Tanjung Priok ini nantinya juga terhubung dengan kawasan industri di Ci karang, Jawa Barat. Sedangkan pembangunan double track hingga Cikarang masih dalam pembahasan di Kemenhub. Lebih jauh, angkutan KA dihara pkan dapat memperlancar arus barang dan mendorong biaya logistik lebih murah.
“Kereta api sekali jalan bisa mengangkut 40 TEUs peti kemas. Kalau sehari ada tiga kereta api yang masuk bisa dikalikan kapasitasnya. Jika hal ini sudah terjadi, industri bisa bergerak lagi,” kata Hanggoro.
Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta KAI membangun rel baru yang menghubungkan akses logistik secara langsung ke terminal kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal itu se bagai upaya memudahkan jalur logistik barang.
“Ini seperti yang diusulkan Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama). Bagaimana agar kereta api dapat masuk pelabuhan, oleh karena itu perlu dibangun rel baru agar langsung menuju terminal kon tainer,” kata Dahlan belum lama ini.
Menurut Dahlan, rel tambahan tersebut akan memperpanjang jalur yang sudah tersedia dari StasiunTanjung Priok ke terminal kontainer di pelabuhan tersebut.
Dengan adanya rel tersebut, kapasitas angkut logistik dapat bertambah lebih dari tiga kali lipat.
“Saat ini, hanya tiga kereta per hari yang dapat masuk ke terminal kontainer Tanjung Priok,” ujar dia. (lrd)
Investor Daily, Senin 14 Juli 2014, hal. 6