GRESIK, KOMPAS — Sejumlah perusahaan badan usaha milik negara di Jawa Timur menyalurkan bantuan pinjaman modal dan stimulus kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Bantuan modal diharapkan mampu menggairahkan kembali perekonomian UMKM di masa pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi, di Gresik, Selasa (11/8/2020), mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 41,8 miliar untuk membantu para pelaku UMKM. Bantuan diberikan dalam bentuk pinjaman modal untuk UMKM binaan.

”Hingga semester I tahun 2020, kami sudah menyalurkan bantuan senilai Rp 9,79 miliar kepada 480 pelaku UMKM sebagai bentuk pemberdayaan sektor usaha yang padat karya,” katanya.
Rahmad mengatakan, bantuan untuk UMKM tahun ini sebesar 80,1 persen dari total anggaran tanggung jawab perusahaan senilai Rp 51,8 miliar. Pada 2019, jumlahnya Rp 45,9 miliar dan pada 2018 sebesar Rp 43,7 milar.
Hingga semester I tahun 2020, kami sudah menyalurkan bantuan senilai Rp 9,79 miliar kepada 480 pelaku UMKM sebagai bentuk pemberdayaan sektor usaha yang padat karya. (Rahmad Pribadi)
”Bantuan untuk UMKM sudah dimulai sejak 2016. Jika diakumulasikan, total bantuan sebesar Rp 188 milar dan mencakup 11.325 UMKM,” tuturnya.

Penundaan angsuran
CEO PT Pelabuhan Indonesia III Regional Jawa Tengah Ali Sodikin mengatakan, pihaknya memberikan stimulus berupa penundaaan angsuran terhadap mitra binaan yang terdampak pandemi Covid-19. Setidaknya ada 19 mitra binaan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap mendapatkan penundaan angsuran selama tujuh bulan mulai Juni hingga Desember 2020.
Baca juga: Teten: Pulihkan UMKM untuk Pulihkan Ekonomi Nasional
”Bantuan relaksasi dibagi ada dua jenis, yakni penundaan pembayaran dan restrukturisasi pinjaman dengan total pinjaman lebih dari Rp 1,3 miliar,” katanya. Di seluruh Indonesia, ada 938 UMKM mitra binaan Pelindo III yang mendapatkan bantuan.
General Manager of Corporate Social Responsibility PT Semen Indonesia Edy Saraya mengungkapkan, pelaku UMKM, terutama yang masih baru, sangat perlu mendapatkan bantuan. Di masa pandemi Covid-19, mereka merupakan salah satu kelompok terdampak. ”Jika tidak dibantu, usaha bisa gulung tikar,” katanya.
Tahun ini, Semen Indonesia menyalurkan bantuan untuk sejumlah pelaku UMKM sektor makanan olahan, peternakan, dan konfeksi di Tuban. ”UMKM merupakan sektor yang menyerap banyak tenaga kerja dan mampu menggerakkan kembali perekonomian di masa pandemi,” tutur Edy.
Baca juga: Menggerakkan Kelas Menengah, Mencipta Pasar UMKM
Senada dengan Edy, Rahmad dan Ali berharap bantuan yang diberikan kepada pelaku UMKM mampu membangkitkan perekonomian nasional yang pada triwulan II tahun 2020 tumbuh negatif 5,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Bantuan itu akan memicu perdagangan dan memberikan pemasukan bagi masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah.
”Petrokimia juga masih terus memberikan pendampingan untuk memasarkan produk-produk UMKM melalui pameran secara daring dan pembuatan situs web,” kata Rahmad.
KOMPAS, RABU, 12082020 Halaman 11.