JAKARTA-Kalangan pengusaha meminta preferensi harga produk lokal untuk pengadaan barang dan jasa lebih mahal sekitar 15%-20% dari rata-rata saat ini yang sekitar 5%-7%.
Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Deddy Widjaya mengatakan toleransi harga yang berlaku selama ini, sekitar 5%-7% dinilai tidak berdampak signifikan bagi penggunaan produk dalam negeri, khususnya dalam memacu program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Sumber: Bisnis Indonesia. Selasa, 1 Juli 2014.