JAKARTA – Pemanfaatan bahan bakar dari biomassa dan sampah untuk pembangkit listrik dapat dilaksanakan dengan cepat tanpa perlu melakukan pembangunan pembangkit, yakni melalui implementasi teknologi co-firing PLTU batu bara. Sebuah teknologi substitusi batu bara dengan bahan bakar energi terbarukan pada rasio tertentu dengan tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai kebutuhan.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan metode co-firing telah umum dilakukan oleh sejumlah PLTU di Eropa dan Amerika. Bahan baku campuran co-firing adalah biomassa termasuk sampah yang dilakukan pengolahan menjadi pellet sampah, pellet kayu maupun wood chip.
Bisnis Indonesia, 27022020.