Jakarta – Pelaku usaha mendorong pemanfaatan biji karet sebagai bahan baku bahan bakar nabati (BBN/biofuel). Apabila biji karet diolah menjadi biofuel maka hal itu bukan saja akan membantu pemerintah mengurangi impor minyak fosil tapi juga mengurangi kerugian petani akibat rendahnya harga karet di pasar internasional. Selama ini, masyarakat hanya mengenal getah (lateks) sebagai hasil utama perkebunan tanaman karet alam dan biji karet hanya dianggap sebagai limbah. Padahal, kandungan minyak dalam daging biji karet mencapai 45,63%.
Sumber: Investor Daily. Selasa, 21 Januari 2020.