Jakarta – Berlanjutnya tren penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal pada awal tahun ini memberi sinyal masih beratnya pekerjaan rumah pemerintah untuk menuntaskan reformasi struktural.
Sinyal itu kian mencuri perhatian sebab penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal Januari 2016 masing-masing 22,03% (yoy) dan 18,96% yang mencerminkan melambatnya aktivitas industri justru dibarengi dengan lompatan impor barang konsumsi hingga 47,68%, yang menunjukkan belum efektifnya upaya reformasi struktural.
Sumber: Bisnis Indonesia, Selasa 16 Februari 2016.