Pengerjaan Fisik Sudah Berjalan : Pemenang Kontrak Harus Langsung Kerja

GROBOGAN, KOMPAS — Pemerintah memastikan proyek infrastruktur sudah dimulai sejak awal tahun 2016 karena lelang dan tanda tangan kontrak sudah dimulai. Untuk itu, pemerintah yakin tidak hanya dikerjakan sedari awal, tetapi diharapkan proyek juga dikerjakan lebih cepat.

“Kami ingin meyakinkan bahwa Januari ini pemenang kontrak sudah kerja di lapangan, termasuk yang baru ditandatangani kontraknya awal Januari kemarin. Biasanya kita kan mulai kerja pada Mei atau Juni. Untuk sekarang, saya ingin yang sudah kontrak itu langsung kerja di lapangan,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ketika mengunjungi beberapa lokasi pengerjaan proyek perbaikan saluran irigasi dan bendung, Sabtu (6/2), di Grobogan, Jawa Tengah.
Basuki mengunjungi beberapa proyek rehabilitasi irigasi dan bendung di Grobogan. Saat ini, terdapat delapan paket proyek yang mulai dikerjakan, yakni rehabilitasi Bendung Klambu, rehabilitasi saluran induk daerah irigasi Sidorejo, rehabilitasi saluran sekunder Sidorejo, rehabilitasi saluran induk dan sekunder Klambu Kanan, rehabilitasi saluran induk dan sekunder Klambu Kiri, rehabilitasi saluran induk dan sekunder Wilalung, rehabilitasi saluran induk daerah irigasi Sedadi, serta rehabilitasi saluran sekunder daerah irigasi Sedadi. Kedelapan paket proyek yang ditandatangani Oktober 2015 tersebut memerlukan anggaran sekitar Rp 1,6 triliun dengan pendanaan tahun jamak.

Menjelaskan rencana

Dalam setiap kunjungannya ke sebuah lokasi, Basuki meminta setiap penanggung jawab proyek atau kontraktor menjelaskan rencana kerja. Sempat terjadi, salah seorang penanggung jawab tidak dapat menunjukkan gambar kerja atau desain kerja proyek yang diminta. “Bagaimana bisa kerja kalau tidak ada gambar kerjanya,” ujar Basuki.
Basuki mengatakan, daerah irigasi yang dialiri dari Bendung Sedadi, Sidorejo, Klambu, dan Wilalung tersebut mengairi wilayah pertanian seluas 60.000 hektar. Sumber air berasal dari Waduk Kedungombo. Daerah irigasi tersebut akan direhabilitasi total karena sebagian besar telah mengalami kerusakan. Perbaikan agar aliran air ke daerah pertanian menjadi lancar.
“Saya ingin proyek-proyek ini selesai 2017,” ujar Basuki. Saat ini, rata-rata kemajuan pengerjaan kedelapan proyek tersebut sekitar 5 persen.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pamali Juwana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Made Sumiarsih mengatakan, rehabilitasi dijadwalkan selesai 2018. “Tapi, Pak Menteri meminta 2017 dan akan kami usahakan,” katanya.

Rusunawa

Di Ungaran, Kabupaten Semarang, Basuki meresmikan penyerahan dan pemanfaatan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
“Bukan hanya peresmian gedung, melainkan juga penyerahan ke pemda dan pemanfaatannya. Rusunawa ini sudah lengkap dengan mebel, listrik, dan air. Dengan selesainya ini, kami berharap pemda tidak berlama-lama untuk segera memanfaatkannya bagi buruh,” tutur Basuki.
Rusunawa yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kabupaten Semarang tersebut didirikan dengan dana dari APBN sebesar Rp 66,4 miliar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pemda akan segera membuka rusunawa tersebut bagi buruh. “Dengan ini, semoga para buruh dapat terbantu dan merasa nyaman sambil pemerintah terus mencari solusi,” kata Ganjar. (NAD)
Kompas 09022016 Hal. 18

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Leave a Comment