Tiga Maskapai Berupaya Dapatkan Seritifikat IOSA

JAKARTA-Tiga maskapai penerbangan nasional tengah berupaya mendapatkan sertifikasi IATAOperational Safety Audit (IOSA) dari International Air Transport Association (IATA) pada tahun ini. Ketiga operator penerbangan itu adalah Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion Air.
Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan menjelaskan, dalamproses untukmendapatkan sertifikasi itu, pihaknya sedang menjalankan internal review. Peninjauan itu dilaksanakan guna mengukur ada tidaknya selisih antara standar keselamatan yang sudah diterapkan anak perusahaan Garuda Indonesia itu hingga saat ini dengan standar yang ditetapkan dalam IOSA.
“Hal itu dilakukan supaya saat kami memulai proses formal IOSA, kami bisa lulus. Tingkat keselamatan IOSA itu jauh lebih tinggi dari rata-rata standar internasional. Jadi, kalau regulasi baik dalam maupun luar negeri mensyaratkan level 7 misalnya, IOSA akan mensyaratkan yang lebih tinggi misalnya level 9,” kata Albert di Jakarta, Rabu (20/1).
Meski tidak menyebutkan secara lebih jauh perihal waktu penyelesaian peninjauan ke dalam itu, Albert menyatakan, Citilink akan menyusul Garuda mendapatkan sertifikasi IOSA pada semester-II 2016. Sebagaimana diketahui, Garuda memperoleh sertifikat keselamatan penerbangan dari IATA itu sejak 2008.
Albert mengungkapkan, terdapat dua tujuan utama yang dibidik perseroannya apabila telah tersertifikasi IOSA. Pertama, agar tingkat keselamatan di seluruh organisasi Citilink meningkat, lebih dari yang disyaratkan. Kedua, supaya image Citilink di mata penumpang makin membaik. “Iya mudahmudahan tahun ini selesai, kami mohon doanya,” imbuh Albert.
Dihubungi terpisah, Senior Manager Corporate CommunicationSriwijaya Air Agus Sudjono menyatakan, Sriwijaya Air juga berencana mengajukan untuk mendapatkan sertifikasi IOSA pada tahun ini. Dia pun mengharapkan, ser tifikat itu bisa keluar pada 2016 ini. “Insya Allah, ya. Kami ajukan IOSA pada tahun ini,” tambah Agus.
Direktur Kualitas, Keselamatan, dan Keamanan Sriwijaya Air Toto Soebandoro pernah mengatakan, pihaknya akan mengajukan ser tifkasi IOSA pada tahun ini. Dia optimistis bakal memperoleh sertifikasi itu meskipun audit keselamatan IATA tersebut menerapkan standar keselamatan yang lebih tinggi.
Toto menjelaskan, salah satu keuntungan dari adanya IOSA adalah bisa beraliansi dengan maskapai-maskapai internasional, seperti yang dilakukan oleh Garuda dengan bergabung bersama Sky Team. “Dengan aliansi itu, masing-masing maskapai bisa salingmengaudit,” jelas dia.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait beberapa waktu lalu juga mengatakan, Lion Air segera mengajukan sertifkasi IOSA guna meningkatkan standar keselamatan dengan mengacu pada level yang lebih tinggi serta mendapatkan image yang lebih baik di mata masyarakat. “Pada tahun lalu, Thai Lion Air yang tergabung dalam Lion Air Group sudah mendapatkan sertfikasi IOSA, Lion Air segera menyusul,” katanya.
Pada bagian lain, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan baru-baru ini mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya agar standar keselamatan dan keamanan penerbangan terus meningkat. Pada tahun ini, direncanakan ada dua audit yang dijalankan oleh dua organisasi internasional yang berbeda, yaitu Federal Aviation Administration (FAA) dalam pemeriksaan untuk peningkatan dari kategori 2 menjadi kategori 1 dan Uni Eropa (European Union/EU) dalam upaya pembebasan larangan terbang sejumlah maskapai ke Benua Eropa tersebut.
“Peningkatan standar keamanan ICAO, pada November 2015 sudah di-review itu mencapai 94,9 %. Tahun ini akan ada reviewbesar dari Uni Eropa dan juga dari FAA mudah-mudahan rating-nya naik. Walaupun tidak bisa semuaairline nanti masuk, diseleksi perairline(untuk yang Uni Eropa),” papar dia. (esa)
Investor Daily, Kamis 21 Januari 2016, Hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.