JAKARTA – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencatat kontrak penerbangan carter sebanyak 55 flight hingga kuartal I-2016. Penerbangan carter tersebut seluruhnya dipesan untuk rute Tiongkok-Bali.
VP Hajj and VVIP Garuda Indonesia Hady Syahrean mengatakan permintaan penerbangan carter ini didorong oleh minat wisatawan Tiongkok untuk datang ke Bali. “Untuk Tiongkok ada 55 flight yang akan terbang pada Januari hinggaMaret nanti, dengan jumlah penumpang sekitar 19.000 lebih,” kata dia di Jakarta, Selasa (19/1).
Sepanjang tahun lalu, Garuda Indonesia mencatat permintaan penerbangan car ter sebanyak 142 flight dari 10 kota di Tiongkok menuju Bali. Dengan rincian penerbangan di musim summer sebanyak 72 kali dan winter sebanyak 70 flights. Adapun jumlah penumpang yang diangkut sepanjang tahun lalu yakni sebesar 45.000 orang.
“Kalau tahun ini mungkin akan lebih sedikit, atau berkurang 8 flight dibanding tahun lalu,” katanya.
Menurut Hady, perseroan memperkirakan permintaan penerbangan carter tahun ini akan menurun dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya adalah kondisi ekonomi makro global yang terus merosot sehingga orang akan menunda perjalanan wisata.
Namun demikian, Garuda tetap akan membidik penerbangan carter dengan menggunakan pesawat yang sedang tidak beroperasi (idle) untuk menghemat biaya operasional maskapai. “Carter ini 2015 kami dapat armada yang tidak dipakai reguler, kita upayakan di carter B744 dan airbus. Jadi carter itu hanya haji dan ke Tiongkok saja,” katanya.
Hady mengatakan, ada beberapa kontrak yang sedang dijajaki oleh Garuda untuk penerbanga carter. Dia menyebut, setelah musim liburan Imlek, akan ada beberapa permintaan untuk penerbangan di r ute lainnya.
“Yang tengah dalam penjajakan ada beberapa. Tahun ini cukup banyak, ada yang kontrak setahun, ada yang perpanjang lagi dari tahun lalu. Misalnya, Denpasar-Maronggo terbang seminggu dua kali. Nah, itu kontrak setahun dan Januari 2016 itu habis, tapi mereka perpanjang lagi hingga tahun depan. Maranggo ini satu pulau, di pulau itu ada vila yang dikelola Perancis dan tamunya kebanyakan first class,” katanya
Lebih lanjut, Hady mengatakan pihaknya tidak membatasi pasar penerbangan carter. Selain untuk tujuan wisata, permintaan penerbangan carter juga bertujuan untuk perjalanan dinas.
“Kami bebas ke mana saja, tapi kebanyakan untuk tourism, kemarin misal ada veteran Australia dari Brunei yang melakukan perjalanan. Carter ini kan juga sifatnya dadakan, costumer datang, mau pergi besok, begitu kami dapat slot lalu terbang,” katanya.
Kerja Sama Polri
Pada bagian lain, Garuda Indonesia menyepakati kerja sama pengangkutan logistik atau kargo serta penerbangan sewa atau carter KepolisianNegara Republik Indonesia (Polri). Garuda akanmenyediakan layanan sewa pesawat untuk pergeseran pasukan pengamanan Polri di daerah konflik, termasuk apabila ada permintaan penambahan pasukan dari kepolisian di daerah lain di seluruh Indonesia.
Direktur Operasional Garuda Indonesia Novianto Herupratomo mengatakan, pihaknya akan memberikan potongan harga khusus untuk pengiriman kargo Polri, baik muatan reguler maupun bersifat insidentil di seluruh penerbangan Garuda, baik domestik maupun internasional. “Kami tidak menyiapkan pesawat khusus karena pelayanan ini bisa menggunakan seluruh pesawat Garuda,” ujar dia. (lrd)
Investor Daily, Rabu 20 Januari 2016, Hal. 6