15 Bandara Dibangun : Mei, AP II Operasikan Terminal III Ultimate Bandara Soetta

JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) II menyatakan pengoperasian Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, pada tahap awal, yakni Mei 2016, untuk mengakomodasi kapasitas penumpang hingga 15 juta penumpang per tahun.
Pada tahap tersebut, Garuda Indonesia dan semua maskapai yang terafiliasi dengan Sky Team yang terbang ke Soetta, menjadi operator penerbangan yang akan beroperasi di terminal yang ditaksir menelan dana sekitar Rp 5 triliun itu sampai selesai pada Desember 2016.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha AP II Faik Fahmi menjelaskan, pengoperasian Terminal 3 Ultimate pada fase awal dimulai di bagian terpanjang dengan taksiran panjang mencapai 1,4 kilometer (km). Bagian tersebut berada di titik tengah antara bagian timur dan barat dari Terminal 3 Ultimate secara keseluruhan. Saat ini, progres pembangunannya sendiri sudah mencapai 95% dari yang ditargetkan.
“Jadi bentuknya itu huruf U. Yang beroperasi Mei itu di bagian tengahnya dulu. Kalau diluruskan seluruh bagian itu mencapai 1,8 km, yang beroperasi nanti Garuda danmaskapai Sky Team,” kata Faik di Jakarta, belum lama ini.
Menurut dia, saat semua penerbangan Garuda Indonesia dan maskapai-maskapai Sky Team dipindahkan ke Terminal 3 Ultimate pada Mei 2016, maka seluruh penerbangan domestik Air Asia Indonesia dan beberapa penerbangan Lion Air yang semula berbasis di Terminal 3 dipindahkan ke Terminal 1 dan 2.
“Air Asia akan pindah ke Terminal 2 dan Lion Air ke Terminal 1. Jadi, nanti Terminal 2 sama seperti sekarang ini tapi nonGaruda dan Sky Team, namun ditambah Air Asia. Sisanya, semuaairline internasional akan masuk Terminal 3 Ultimate pada Januari 2017. Nanti bertambah kapasitas lagi sekitar 10 juta penumpang per tahun,” kata Faik.
Sambil mengoperasikan bagian tengah itu, lanjut Faik, AP II juga terusmelanjutkan pembangunan ke tahap berikutnya sampai selesai, sehingga nantinya mampu menampung sekitar 25 juta penumpang per tahun.
Ad a pun p e r l u a s a n d a n pengembangan terminal 3 ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta yaitu dari 34.000 meter persegi (m2) menjadi 354.000 m2 untuk bangunan terminal. Selain itu, ditambah pembangunan gedung VIP seluas 7.000 m2 serta perluasan 88.000 m2 lahan parkir yang dapat menampung 2.400 kendaraan. Perluasan itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daya tampung dari 4 juta penumpang per tahun menjadi 25 juta per tahun.
Pengembangan ini dilakukan oleh perusahaan konsorsium Kawahapejaya Indonesia KSO, yang terdiri atas PT Wijaya Kar ya Tbk, PT Waskita Tbk, Hyundai, PT Pembangunan Perumahan Tbk, dan PT Jaya Teknik. Perseroan pelat merah itu memproyeksikan secara keseluruhan pengoperasian Terminal 3 Ultimate dimulai pada Januari 2017.
Terpisah, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, pada proses pengalihan operasi dari Terminal 2 ke Terminal 3 Ultimate, Garuda akan didukung penuh oleh pihak AP II guna menjamin kelancaran pengalihan operasi itu.
“AP II sudah siap memberikan dukungan kepada Garuda Indonesia untuk pengoperasian Terminal 3 pada Mei 2016,” kata Arif melalui pesan singkat.
Direktur Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menilai, sudah seharusnya Garuda Indonesia menempati terminal baru di Soetta. Pasalnya, teknologi Terminal 2 yang kini masih menjadi tempat operator penerbangan itu, dirasa kurang sesuai dengan perkembangan zaman lantaran didesain sejak 1990-an.
“Kalau Terminal 3 kan modern dan bagus. Sudah sepantasnya Garuda ke Terminal 3, tentu untuk lebih nyaman karena teknologinya yang modern dan juga luas. Yang terminal untuk LCC (low cost carrier), ya lain lagi ya,” ungkap Arista.
15 Bandara
Pada bagian lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyelaraskan konektivitas transportasi nasional dengan membangun 15 bandara di seluruh Indonesia senilai Rp 5,83 triliun. Pembangunan infrastruktur transportasi udara tersebut dilakukan dari wilayah terluar dan dekat perbatasan, sehingga visi dan misi pemerintahan Joko Widodomembagi rata ‘kue’ pembangunan bisa terwujud.
“Kemenhub tidak lagi fokus membangun di Pulau Jawa saja, namun jugamerata ke seluruhpulaudi Indonesia,” kataKepalaBiro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata, di Jakarta, baru-baru ini.
Selain membangun bandara baru, kata dia, Kemenhub juga akan memperpanjang landasan pacu (runway) di 27 lokasi bandara serta merehabilitasi terminal penumpang di 13 bandara.
Barata mengungkapkan, sejumlah bandara di pulau terluar yang akan dibangun yakni Kepulauan Anambas (Provinsi Kepulauan Riau) serta Pulau Miangas (Provinsi Sulawesi Utara) yang berbatasan dengan Filipina. Selain itu, kawasan timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua tak luput menjadi sasaran pembangunan. “Dengan kata lain, konsep pembangunan Kementerian Perhubungan tidak lagi Jawacentris melainkan Indonesiacentris,” ujar dia.
Investor Daily, Senin 18 Januari 2016, Hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.