JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menegaskan niat untuk merevisi daftar negatif investasi yang sebelumnya mencantumkan sektor perniagaan elektronik demi mendorong masuknya investasi asing ke Tanah Air. Langkah tersebut akan dilakukan secara saksama untuk memastikan sektor usaha kecil menengah tetap terlindungi.
“Selama ini sektor perniagaan elektronik tidak diperkenankan untuk mendapat investasi asing sementara di pihak lain kita berupaya agar ada investasi masuk ke Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang ditemui pada perayaan ulang tahun situs e-dagang Bukalapak.com, Selasa (12/1).
Rudiantara mengatakan hal tersebut sebelum bertolak ke Kantor Presiden untuk mengikuti rapat terbatas terkait DNI bersama Presiden RI Joko Widodo serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berikut kementerian terkait. Rapat ini sempat mundur setelah sebelumnya dijadwalkan untuk digelar pada Kamis pekan lalu.
Salah satu rambu yang tegas dalam revisi ini adalah memastikan agar ada perusahaan yang sudah beberapa kali mendapatkan pendanaan untuk berkesempatan dikucuri investasi dari luar negeri.
Rudiantara menambahkan, tidak tertutup kemungkinan bahwa pelaku e-dagang dengan skema bisnis pasar daring yang mempertemukan pengguna untuk saling bertransaksi bisa mendapatkan investasi hingga 100 persen.
Menurut dia, hal tersebut bisa memberikan dorongan yang dibutuhkan bagi industri e-dagang termasuk pada masyarakat selaku pengguna.
“Tentu saja untuk UKM akan dipastikan untuk mendapat perlindungan dengan mendapat investasi dari dalam negeri. Kriterianya akan dibahas dalam rapat tersebut,” kata Rudiantara.
CEO Bukalapak.com Achmad Zaky mengungkapkan, potensi dari e-dagang di Tanah Air besar. Jumlah pelapak atau anggota yang menawarkan barang dagangannya di situs tersebut meningkat menjadi 510.000 akun pada tahun lalu dari 145.000 pada tahun 2014 dengan jumlah transaksi yang berlipat hingga tujuh kali lipat ketimbang 2014.
Dia menyebut pertumbuhan situsnya merupakan cerminan industri digital global yang didorong penetrasi internet dan ponsel pintar. Menyikapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN, Zaky mengaku optimistis dengan pasar di Indonesia yang bisa memakmurkan para pelaku perniagaan elektronik.
“Bukalapak.com tengah berencana untuk menambah sumber daya dari angka terkini 250 karyawan menjadi 500 orang,” ujar Zaky.
Dalam kesempatan yang sama, Rudiantara mengatakan bahwa pihaknya tengah menyusun peta jalan untuk membangun industri digital Indonesia, salah satunya melalui pencetakan wirausaha berbasis teknologi. Hasil akhirnya adalah kemunculan perusahaan rintisan baru di Indonesia.
“Kami merencanakan sesi seminar yang diikuti 8.000 peserta dan mengerucut menjadi 5.000 orang pada sesi lokakarya,” kata Rudiantara. (ELD)
Kompas 13012016 Hal. 19