Infrastruktur : Investor Asing Minati Bandara Kertajati

BANDUNG, KOMPAS — Sejumlah investor dari beberapa negara berminat terhadap proyek pembangunan sisi darat Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Dalam acara Market Sounding Information Document PT Bandara Internasional Jawa Barat, yang digelar di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jabar, Kamis (17/12), hadir perwakilan dari 40 perusahaan dari sejumlah negara, di antaranya adalah dari Swiss, Turki, Swedia, Qatar, India, Jerman, dan Tiongkok.
“Mereka yang datang ini merupakan calon-calon investor. Kehadiran mereka dalam acara ini menunjukkan minat yang sangat tinggi untuk pembangunan sisi darat BIJB. Namun dari puluhan perusahaan ini akan diseleksi lewat proses tender,” kata President Director PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra, seusai acara.
Acara digelar PT BIJB untuk memberikan kepada calon investor tentang proses tender, juga data yang dibutuhkan guna mengikuti proses tender itu.

Nilai proyek Rp 2,116 triliun

Virda menjelaskan, tender yang akan dibuka untuk pembangunan sisi darat BIJB meliputi aspek aksesibilitas, terminal utama, ataupun bangunan penunjang lainnya. Total nilai proyek ini Rp 2,116 triliun yang dibagi ke dalam tiga paket pembangunan, yakni untuk aksesibilitas Rp 355 miliar, terminal utama Rp 1,3 triliun, serta bangunan penunjang lainnya sebesar Rp 416 miliar.
Pembangunan sisi darat bandara merupakan kewenangan PT BIJB. Sementara untuk sisi udara menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Pembangunan sisi udara, antara lain meliputi runway, taxiway, dan apron, dibiayai oleh anggaran APBN. Kementerian Perhubungan dari 2013-2015 telah mengalokasikan dana sebesar Rp 395 miliar, yakni untuk pembangunan runway Rp 130 miliar, taxiway Rp 80 miliar, dan apron Rp 185 miliar.
Menurut Virda, pada minggu kedua Januari 2016, akan dimulai tahap prakualifikasi. BIJB dengan total luas mencapai 1.800 hektar itu dirancang dengan spesifikasi berkapasitas 27 juta penumpang per tahun dan 191.423 ton kargo per tahun. Total nilai proyek BIJB Rp 16,6 triliun.
Pembangunan BIJB dimaksudkan untuk mengurangi beban Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, dan Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Jakarta. BIJB juga dibangun dengan konsep aerotropolis yang diintegrasikan dengan pembangunan Kota Bandara Kertajati (Aerocity) seluas 3.200 hektar.
Sebelumnya, Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan, BIJB diharapkan dapat menjadi percontohan bandara lainnya di Indonesia yang memenuhi standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). (SEM)
Kompas 18122015 Hal. 24

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Comments are closed.