Dua Pembangkit Listrik Dikirim ke NTT : PLTG Arun Perkuat Kapasitas Listrik di Aceh

KUPANG, KOMPAS — Manajemen Perusahaan Listrik Negara Nusa Tenggara Timur mendatangkan dua unit pembangkit listrik bergerak berkapasitas total 20 megawatt dari Lhokseumawe, Aceh. Ini sebagai upaya penanggulangan darurat pelayanan listrik untuk menyongsong Natal dan Tahun Baru.

Daya listrik di Kota Kupang dan sekitarnya, sejak Rabu pekan lalu, mengalami defisit sekitar 20 MW sehingga terjadi pemadaman bergilir. Kondisi itu terjadi setelah dua unit mesin turbin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok (25 km barat Kota Kupang) rusak bersamaan.
Nikolaus Sulistyo dari Humas PLN NTT di Kupang, Minggu (6/12), menyebutkan, dua unit mesin pembangkit dari Lhokseumawe itu diharapkan sudah tiba di Kupang dan mulai berfungsi 23 Desember. Sambil menunggu, PLN NTT berupaya memperbaiki mesin turbin PLTU Bolok yang tersambar petir. Kerusakan itu tergolong sedang dan Selasa ini bakal bisa berfungsi lagi.
Pada saat yang sama, PLN NTT juga merehabilitasi PLTD Tenau (Kupang) yang berdaya 2 MW. Dengan demikian, setidaknya sejak Selasa atau Rabu (9/12) defisit daya listrik di Kupang tersisa 5 MW. “Kalau defisit dayanya hanya sekitar 5 MW, pemadaman bergilir hanya pada waktu malam hari,” kata Nikolaus Sulistyo.
Pelayanan listrik PLN area Kupang dan sekitarnya diperkirakan baru bisa kembali normal sepenuhnya setelah dua unit mesin pembangkit dari Lhokseumawe berfungsi sekitar dua pekan mendatang. Mesin pembangkit itu bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Wakil Ketua DPRD NTT ALex Ofong dan rekannya dari Fraksi Partai Demokrat, Leo Lelo, menegaskan sangat ironis jika PLN tetap melakukan sosialisasi kenaikan tarif di tengah masyarakat yang sedang geram akibat pemadaman yang masih terus-menerus terjadi. “Saya harapkan benahi dulu pelayanan hingga penerangan listrik kembali normal,” ujar Alex Ofong.
Di Aceh, PLN setempat berharap Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Arun segera beroperasi optimal sebelum pembangkit listrik bergerak di Lhokseumawe direlokasi ke NTT. Jika PLTG Arun belum siap, relokasi pembangkit listrik bergerak itu akan memengaruhi ketersediaan listrik di Aceh.
Manajer Hukum dan Humas PLN Aceh Said Mukarram mengatakan, pembangkit listrik bergerak di Lhokseumawe merupakan pembangkit sewa milik mitra PLN wilayah Sumatera Bagian Utara yang dikontrak hingga akhir Desember 2015. Pembangkit itu berbahan bakar minyak dan memiliki kapasitas 40 MW.
Pembangkit bergerak itu merupakan penunjang ketersediaan listrik di wilayah Aceh. Pembangkit itu terhubung dengan kabel transmisi 150 kV (kilovolt) Sumatera Utara-Aceh.
Dikatakan, pihaknya berharap PLTG Arun segera beroperasi optimal sebelum pembangkit bergerak itu direlokasi ke NTT.
PLTG Arun memiliki 19 unit pembangkit dengan kapasitas total 184 MW. Saat ini, baru lima unit pembangkit yang beroperasi dengan kapasitas 48 MW.

(ANS/DRI)

Kompas 07122015 Hal. 22

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Comments are closed.