Gas : Blok A ProduksiMulai Konstruksi Mulai Konstruksi

ACEH, KOMPAS — Lapangan gas Blok A di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, diproyeksikan bisa menyalurkan gas pada awal 2018. Pembangunan konstruksi mulai dilakukan setelah terhambat beberapa lama. Diharapkan, dari produksi gas di wilayah ini bisa menjamin keberlangsungan industri di Aceh, khususnya pupuk, serta menambah kapasitas listrik.

Pembangunan lapangan gas Blok A resmi dimulai pada Senin (23/11), di Kabupaten Aceh Timur, yaitu di tiga lapangan gas di Alur Siwah, Julu Rayeu, dan Alur Rembong. Hadir dalam acara itu Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Amien Sunaryadi, Direktur Utama Medco Energi Lukman Mahfoedz, dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Blok ini memiliki cadangan gas sebesar 526 miliar kaki kubik (BCF). Pada 2018 mendatang, produksi gas sekitar 63 billion british thermal unit per day (BBTUD). Hasil produksi nantinya, kata Direktur Utama dan CEO Medco Energi Lukman Mahfoedz, akan dijual langsung ke Pertamina. Dari Pertamina, gas akan disalukan ke PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh Utara, untuk PLN, dan industri lainnya di Aceh.
“Harga jual gas, yaitu 9,45 dollar AS per MMBTU. Total biaya produksi untuk blok ini sebesar 460 juta dollar AS. Biaya itu terbagi atas pekerjaan konstruksi 230 juta dollar AS dan sisanya untuk pengeboran,” kata Lukman setelah peletakan batu pertama.
Medco Energi, dalam hal ini Medco E&P Malaka bersama mitra mulai mengelola lapangan migas Blok A sejak 2007. Pada 2011, Medco memperoleh perpanjangan proyek Blok A, juga izin lokasi dari Bupati Aceh Timur yang akan berakhir pada 2031. Saat ini, Medco E&P Malaka bekerja sama dengan Kris Energi dan Japex dalam mengelola Blok A.
Meski begitu, pencanangan pembangunan lapangan gas ini baru dimulai pada akhir 2015. Pengerjaan konstruksi dilakukan oleh konsorsium PT Encona Inti Industri dan PT JGC Indonesia.
Menurut Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, pengerjaan saat ini telah melalui proses percepatan agar Blok A ini bisa segera beroperasi. Hal itu termasuk dengan penunjukan langsung kontraktor yang mengerjakan infrastruktur lapangan gas.
“Penunjukan langsung dilakukan karena lelang telah tiga kali gagal,” kata Amien. (JAL)
Kompas 24112015 Hal. 18

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Comments are closed.