JAKARTA – Harga batu bara diprediksi kian tertekan setelah Organization Economic Cooperation & Development atau OECD setuju untuk menghapus subsidi atau pembiayaan bagi sektor pembangkit listrik tenaga uap.
Keputusan OECD tersebut diperkirakan memangkas permintaan komoditas energi tersebut. Hingga penutupan perdagangan Selasa (17/11), harga batu bara di Intercontinental Exchange (ICE) Newcastle naik 2,1% menjadi US$3,45 per ton. Hingga bulan ke-11 tahun ini, harga batu bara sudah melemah sekitar 11,29%.
Sumber Busines Indonesia