JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia dan India mempererat hubungan lama yang telah terjalin 60 tahun. Kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan, kemaritiman, pendidikan, dan energi terbarukan.
Indonesia dan India juga membuka peluang peningkatan kerja sama di bidang ekonomi.
“Indonesia dipandang sebagai sebuah negara besar. Kami memandang India sebagai sebuah pasar yang besar sehingga hubungan kerja sama ini bisa diperkuat dan diperluas. Saya yakin langkah ini akan memberi manfaat bagi kedua negara,” ujar Presiden Joko Widodo seusai menerima kunjungan kehormatan dari Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/11).
Dalam pertemuan itu, Presiden menyampaikan, Wapres India juga menyampaikan harapan agar ada tindak lanjut dan implementasi kerja sama Indonesia dan India, dengan membentuk satuan tugas bersama, baik di Indonesia maupun di India. “Saya kira langkah ini akan berjalan cepat dan praktis dalam pelaksanaannya. Semoga implementasi bisa secepat-cepatnya,” kata Presiden.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menambahkan, dalam pertemuan itu Presiden juga menyampaikan kepada Wapres India bahwa Indonesia berminat meningkatkan kerja sama di bidang industri obat-obatan. Minat kerja sama itu didasari kondisi obat-obatan di India jauh lebih murah daripada di Indonesia. “Bapak Presiden tadi menjelaskan seperti itu,” kata Retno.
Sebelum bertemu Presiden Jokowi, Mohammad Hamid Ansari juga bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Seusai pertemuan, Wapres Jusuf Kalla menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama energi baru dan terbarukan serta perjanjian program pertukaran budaya antara Indonesia dan India.
Wapres Mohammad Hamid Ansari mengatakan, Indonesia merupakan mitra strategis bagi India. Kerja sama kali ini membuka peluang untuk menghidupkan kembali dialog kedua negara yang mulai masuk pada kemajuan ekonomi.
“Kita berbagi tantangan pemerintahan yang sama dan mendapatkan keuntungan dari berbagai pengalaman kita satu sama lain,” kata Hamid Ansari.
Menurut Kalla, nilai perdagangan Indonesia dan India mendekati 20 miliar dollar AS per tahun. Kedua negara mempunyai kesempatan meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. (NDY/SON)
Kompas 03112015 Hal. 17