MAKASSAR, KOMPAS — Proyek pembangunan tahap I Pelabuhan Makassar New Port yang tengah berjalan di Makassar, Sulawesi Selatan, mendapatkan kucuran kredit senilai Rp 3 triliun dari Bank Mandiri. Dana itu akan digunakan untuk penyelesaian seluruh proses pembangunan tahap I hingga bisa dioperasikan pada awal 2018 sebagai simpul jaringan tol laut di kawasan timur Indonesia.
Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung dan Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Indarto Pamoengkas di Terminal Penumpang Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Kamis (15/10). Ikut menyaksikan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Doso Agung mengatakan, dana Rp 2 triliun dari kredit tersebut akan dipakai untuk pembangunan fisik pelabuhan, sedangkan Rp 1 triliun sisanya akan digunakan untuk belanja sarana serta peralatan pendukung pelabuhan. “Dengan dana Rp 3 triliun itu, seluruh pembangunan tahap I dapat diselesaikan,” katanya.
Sejak peresmian dimulainya pembangunan Makassar New Port (MNP) oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Mei lalu, menurut Doso, pengerjaan fisik telah mencapai 20 persen. MNP tahap I dibangun pada lahan seluas 45 hektar dengan cadangan lahan seluas 200 hektar.
Terminal peti kemas yang baru akan berkapasitas 1,5 juta TEU (twenty-foot equivalent unit). Adapun kapasitas terminal peti kemas saat ini 700.000 TEU.
“Pembangunan MNP ini direncanakan berlangsung dalam empat tahap. Tahap selanjutnya akan dilihat lagi pasarnya. Akan tetapi, saat tahap I selesai, saya rasa sudah akan mampu mengatasi permasalahan pelayanan pelabuhan di Makassar,” kata Doso.
Untuk menunjang program tol laut, PT Pelindo IV juga secara bertahap akan melakukan pengembangan 23 pelabuhan lain yang dimilikinya di seluruh kawasan timur Indonesia. Di antaranya yakni dengan membangun terminal penumpang modern di sejumlah pelabuhan.
“Pembangunan terminal penumpang itu akan dimulai tahun 2016 dengan anggaran perusahaan Rp 150 miliar, di antaranya di Pelabuhan Nunukan, Ambon, Sorong, Merauke, dan Jayapura,” ujar Doso.
Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Indarto Pamoengkas mengatakan, pengucuran kredit untuk MNP sejalan dengan komitmen pihaknya mendukung pembangunan infrastruktur pemerintah. “MNP diharapkan dapat mempercepat program tol laut mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia,” ujarnya.
Kredit yang diberikan Bank Mandiri kepada PT Pelindo IV terdiri dari Rp 1,96 triliun dan 80 juta dollar AS. Bank Mandiri juga memberikan fasilitas berupa treasury line dengan batasan 80 juta dollar AS dan bank garansi dengan batasan Rp 40 miliar.
Kredit itu berjangka waktu 7,5 tahun yang dicairkan secara bertahap. Untuk tahun ini, mengingat sisa waktu tinggal 2,5 bulan sebelum akhir tahun, Indarto memperkirakan nilai yang dicairkan berkisar Rp 80 miliar-Rp 100 miliar.
Hingga Juni 2015, Bank Mandiri total telah mengucurkan kredit infrastruktur sebesar Rp 38,2 triliun. Dari jumlah itu, Rp 17,9 triliun atau 47 persen disalurkan untuk sektor perhubungan laut, darat, dan udara.
Syahrul Yasin Limpo berpendapat, MNP akan berperan sebagai simpul tol laut yang menghubungkan kawasan barat dan timur Indonesia. “MNP bukan hanya menguntungkan Sulsel, tetapi juga seluruh kawasan timur Indonesia karena akan meningkatkan akselerasi pembangunan dan kesejahteraan kawasan,” ujarnya. Ia berharap proyek MNP berjalan lancar agar segera difungsikan sebagai pusat distribusi aneka komoditas ekonomi dan sumber daya di kawasan timur Indonesia. MNP juga terhubung dengan jalur kereta api Trans-Sulawesi. (ENG)
Kompas 16102015 Hal. 21