Penerbangan : Hampir Semua Maskapai Memenuhi Ekuitas

JAKARTA, KOMPAS — Evaluasi terhadap maskapai di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan menyimpulkan bahwa sebagian besar maskapai bisa memenuhi syarat ekuitas. Penyuntikan modal dilakukan untuk menaikkan ekuitas tersebut. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Jakarta, Selasa (6/10), mengumumkan, hampir semua maskapai, baik berjadwal maupun tidak berjadwal, akhirnya memenuhi syarat ekuitas positif. Hanya satu maskapai yang tidak mampu menambah modal sehingga ekuitasnya tetap negatif. Maskapai Survei Udara Penas, yang merupakan BUMN, dibekukan izin operasionalnya karena tidak menambah modal dan jumlah pesawat tidak mencukupi. Maskapai Indonesia AirAsia, yang semula tercatat pembukuannya negatif, berhasil menambah modal Rp 4,2 triliun sehingga ekuitasnya positif. Adapun AirAsia Xtra yang jumlah pesawatnya hanya lima unit telah menambah lima pesawat lagi sehingga memenuhi syarat kepemilikan. “Penyuntikan modal ini berasal dari investor lokal dan asing, tetapi tetap memenuhi asas kabotase, jadi investor lokal masih menjadi mayoritas,” kata Suprasetyo. Sementara itu, Aviastar Mandiri kini tidak memiliki izin berjadwal karena jumlah kepemilikan pesawatnya kurang. “Selama ini jumlah pesawat Aviastar memang sudah kurang untuk izin berjadwal. Oleh karena itu, sekarang Aviastar hanya memegang izin tidak berjadwal,” kata Suprasetyo. Layanan navigasi Layanan navigasi udara dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia berupaya meningkatkan layanannya. Saat ini, layanan Airnav Indonesia sudah sesuai dengan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), tetapi masih di bawah kemampuan negara-negara tetangga. “Kami terus berupaya untuk meningkatkan layanan udara kami. Apalagi pertumbuhan industri penerbangan cukup tinggi, 10-12 persen setiap tahunnya. Pertumbuhan ini membutuhkan kemampuan tersendiri,” kataDirektur Operasi Airnav Indonesia Wisnu Darjono seusai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan MITRE Corporation, di Jakarta. Dalam kerja sama ini, MITRE Corporation akan memberikan dukungan teknis dalam program modernisasi pelayanan navigasi penerbangan Indonesia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “MITRE berpengalaman menyatukan layanan penerbangan Asia dan Eropa di Timur Tengah. Demikian juga layanan navigasi di India juga disatukan MITRE. Kami ingin penyatuan antara Jakarta dan Makassar agar penerbangan menjadi mulus dan setara dengan negara lain,” ujar Wisnu. (ARN)
Kompas 07102015 Hal. 19

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Comments are closed.