JAKARTA – Komisi VI DPR RI mendukung langkahmanajemen Garuda Indonesia untuk terus melanjutkan program efisiensi yang selama ini telah dilaksanakan perusahaan guna mengatasi kerugian dan melanjutkan pertumbuhan positif yang sudah tercapai di semester I-2015.
“Berbagai perubahan sedang terjadi saat ini, sehingga perlu memperhatikan kondisi pasar, efisiensi perusahaan, maupun kondisi keuangan Garuda Indonesia dengan menyiapkan alternatif skema pendanaan pengadaan pesawat yang layak,”ungkap Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (30/9).
Diamenambahkan, diperlukan juga kajian yang komprehensif dalam menentukan tipe pesawat yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan armada Garuda Indonesia di masa depan. Selain itu, mengupayakan peningkatan pendapatan melalui restrukturisasi jaringan penerbangan dengan mengurangi rute-rute yang mengalami kerugian, serta menunda pembukaan rute baru yang tidak menguntungkan, penyesuaian jadwal dan rute penerbangan disertai dengan program efisiensi dan program re-profiling pinjaman.
Komisi VI, sambung dia, juga meminta kepada Kementerian BUMN RI agar rencana penambahan pesawat Garuda Indonesia dapat dilakukan melalui kajian yang komprehensif dan evaluasi yangmendalamdengan mempertimbangkan berbagai faktor yang tengah memengaruhi dunia saat ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, perseroan akan terus melaksanakan programefisiensi pada perusahaan, khususnya restrukturisasi jaringan penerbangan dan mengkaji kembali kerjasama letter of intent (LoI) Garuda Indonesia dengan Airbus, dan kerja sama memorandum of collaboration (MoC) dengan Boeing. (ean)
Investor Daily, Kamis 1 Oktober 2015, Hal. 6