JAKARTA – Lion Group dan CFM Inter national menan datangani kesepakatan material support dan perawatan mesin pesawat guna menghemat biaya operasional hingga 20%. Pe rawatan pesawat tersebut akan ditempatkan di Pulau Batam. Kesepakatan ini berdurasi 25 tahun dan mencakup hampir 1.000 mesin CFM yang saat ini dimiliki dan dipesan Lion Group.
Dalam kesepakatan itu, CFM menyediakan perbaikan secara menyeluruh dan penggantian suku cadang untuk mesin pro duksi mereka pada armada Lion Group. Selain itu, CFM juga memberikan data teknis untuk perbaikan komponen dan perbaikan mesin untuk mem bantu operasional maskapai tersebut.
“Lion Group telah menjadi pelanggan pesawat yang meng gunakan mesin CFM sejak 14 tahun silam dan menerima pe ngiriman lebih dari 100 mesin CMF56-7B pada pesawat Boeing 737,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Jakarta, Rabu (15/10).
Edward mengatakan, pa da Februari 2014, Lion me me s an me s i n CFM5 6 – 5B un t uk 60 a rmada Ai rbus A320ceo yang bernilai US$ 1,2 miliar. Rencananya, pusat perawatan mesin akan men jadi fasilitas canggih yang mampu menyediakan ser vis overhaul untuk armada Lion, serta memberikan kontribusi guna kemajuan industri pe nerbangan di Indonesia, serta mengembangkan kemampuan para teknisi pesawat Tanah Air.
Lion Group telah menyediakan sekitar 28 hektare lahan di ka wasan Bandara Hang Nadim, Batam, yang pada tahap pertama telah mengoperasikan empat hanggar dengan kapasitas 12 pe sawat B737 NG. Saat ini group yang dipimpin Rusdi Kirana itu tengah menyiapkan 10 ha untuk fasilitas maintainance repair overhaul (MRO) terpadu yang bakal beroperasi penuhpada2017.
“Di dalam MRO terpadu itu di dalamnya akan dibangun fa silitas perawatan mesin CFM yakni CFM56-5B, CFM56-7B,” tuturnya.
Fasilitas MRO terpadu ini, menurutnya, memiliki kapasitas perawatan 200 mesin setiap ta hun. Sekitar 150 di antaranya merupakan mesin milik Lion Group. MRO terpadu itu akan menyerap lebih dari 5.000 tenaga terampil dan ahli penerbangan di bidang perawatan pesawat.
“Dengan adanya fasilitas ini berikut kerja sama denganCFM, kami bisa menghemat sekitar 20% kebutuhan perawatan dan suku cadang serta menghemat devisa negara sebesar 40%, ka rena 70% perawatan pesawat milik maskapai Indonesia dila kukan di luar negeri. Dengan sendirinya ketergantungan in dustri penerbangan Indonesia terhadapoverhaul di luar negeri akan berkurang secara signi fikan. Dalam waktu dekat kami akan mengirimkan 60 tenaga kerja kami guna mempelajari standar perawatan mesin pada pabrik CFM,” tambahnya.
Vice President Asia Pacific Sales GE AviationChris Drewer mengatakan Lion Group telah menjadi pelanggan CFMselama bertahun-tahun karena itu me reka berkenan melakukan kesepakatan tersebut guna mendukung pertumbuhan eko nomi Indonesia sekaligus meng hadirkan fasilitas perawatan pesawat kelas dunia.
CFM Internasionalmerupakan perusahaan kemitraan antara Snecma dari Prancis dan Ge neral Electric (GE). Hingga saat ini, perusahaan itu telah mengirimkan sekitar 27.000 mesin CFM56 ke lebih dari 500 operator seluruh dunia dan menerima 8000 pesanan untuk mesin LEAP. (lrd)
Investor Daily, Kamis, 16 Oktober 2014, hal. 6