Skenario Pasokan Energi Pemerintah Baru Perlu Mengantisipasi

JAKARTA, KOMPAS Keamanan dan ketersediaan energi di masa mendatang harus diantisipasi oleh pemerintahan baru. Seluruh pemangku kepentingan di bidang energi, dari pemerintah pusat sampai daerah, harus mampu menjalankan skenario antisipasi tersebut.
Seruan tersebut datang dari sejumlah ahli di bidang energi. Mereka melahirkan empat skenario sebagai peringatan dini kondisi energi di Indonesia pada masa mendatang.
Hal itu terungkap dalam peluncuran laporan ”Sketsa Energi Indonesia 2030” di kantor PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pusat, Selasa (14/10), di Jakarta. Acara dibuka dengan sambutan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, Direktur Utama PLN Nur Pamudji, dan Wakil Presiden Boediono.
Laporan ”Sketsa Energi Indonesia 2030” berisikan buah pikiran 28 ahli di bidang energi yang berlatar belakang akademisi, politisi, birokrat, dan badan usaha milik negara, serta bekerja sama dengan UKP4.
Laporan itu juga berisi empat skenario yang paling memungkinkan terjadi pada bidang energi di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Skenario itu disebut Skenario Bandung karena disusun oleh para ahli di Bandung, Agustus lalu.
Dalam sambutannya, Kuntoro mengatakan, keamanan dan ketersediaan energi dalam negeri merupakan isu penting bagi pemerintah yang baru. Pemerintah nanti juga perlu memahami berbagai skenario untuk menjawab tantangan yang muncul, khususnya di bidang energi. Jika tidak ada skenario antisipasi, bisa berdampak fatal terhadap masa depan energi di Indonesia.
”Gejolak ekonomi, sosial, politik, dan keamanan sudah menunggu kita. Jadi, perencanaan dan kebijakan energi harus dipertimbangkan dengan penuh kehati-hatian oleh seluruh pihak,” kata Kuntoro.
Empat skenario
Nur Pamudji menyebut tujuh tantangan bidang energi di Indonesia. Ketujuh tantangan
itu adalah pertumbuhan energi dalam negeri yang terus meninggi, pemerataan pemenuhan energi, pilihan sumber energi, penggunaan teknologi, pendanaan, harga, dan pengambilan keputusan.
Dalam buku tersebut dikupas mengenai empat skenario yang membahas permasalahan energi yang berhubungan dengan
persoalan perubahan iklim,
instabilitas kawasan, potensi gangguan ketersediaan energi global, perebutan kendali pemerintah pusat dan daerah, serta persoalan kebijakan yang tumpang tindih. Empat skenario itu masing-masing dinamai Skenario Ombak, Badai, Karang, dan Awak.
Faisal Basri, ekonom dari Universitas Indonesia yang menjadi salah satu narasumber yang membahas skenario tersebut, mengatakan, skenario itu bukanlah prediksi tentang apa yang akan terjadi, melainkan tentang apa yang mungkin terjadi.
”Skenario Bandung bertujuan membantu merancang masa depan energi di Indonesia, termasuk mencari solusi atas berbagai tantangan bidang energi di masa depan,” kata Faisal. (APO)
Kompas 15102014 Hal. 19

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Comments are closed.