Kembangkan Bandara, Pemerintah Siapkan Rp 6,2 T

JAKARTA – Kementerian Per­hubungan (Kemenhub) meng­alokasikan dana Rp 6,2 triliun untuk mengembangkan se­jumlah bandara yang dikelola oleh pemerintah pada tahun de­pan. Proyek pengembangan ban­dara akan difokuskan ke Indonesia bagian timur, daerah perbatasan, dan rawan bencana.
“Kami siapkan Rp 6,2 triliun untuk pembangunan fisik atau konstruksi bandara. Saya kira nanti bisa lebih karena kami akan melakukan penghematan un­tuk perjalanan dinas dan ra­ pat. Kami lihat nanti dari segi ke­butuhannya, kalau memang prio­ritas dan penyelesaian kons­ truksi (bandara) harus segera, ya har us kami selesaikan,” ung­kap Plt Direktur Jenderal Per­hubungan Udara Kemenhub Santoso Eddy Wibowo di Ja­ karta, akhir pekan lalu.
Sementara itu, pemerintah akan membangun 21 bandara ba­ru dengan total anggaran sekitar Rp 899 miliar pada 2015. Pembangunan bandara ter­ sebut untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil dan membantumenambah kapasitas ban­dara eksisting yang sudah ter­lalu padat. Kelima bandara itu adalah Bandara Kertajati di Majalengka, Bandara Anambas dan Tambelan di Kepulauan Riau, Bandara Siau di Sulawesi Uta­ra, dan Bandara Tebelian di Kalimantan Barat.
Rincian anggaran kelima ban­ dara itu adalah Bandara Ker­ tajati sebesar Rp 100 miliar, Ban­dara Anambas Rp 125,1 miliar, Bandara Tambelan Rp 103,7 miliar, Bandara Siau Rp 81,3miliar dan Bandara Tebelian Rp 91,3 miliar.
Santoso sebelumnya menga­ ta­kan, pemerintah juga akan mengembangkan 103 bandara ek­sisting yang tersebar di se­ luruh Indonesia dengan ang­ garan total anggaran sekitar Rp 3,3 triliun. Dari 103 bandara ek­sisting, ada sekitar 16 ban­ dara besar yang juga akan men­ dapatkan anggaran lebih untuk pengembangan.
Di sisi lain, Kemenhub bekerja sa­ma dengan Pemerintah Ka­bu­ paten Nias, Sumatera Utara, me­ ngembangkan Bandara Binaka mu­lai tahun depan dengan alo­ kasi anggaran Rp 100 miliar. Pengembangan bandara yang di­ kelola oleh unit pelaksana teknis Kemenhub ini akan dikerjakan se­lama tiga tahun.
Santoso mengatakan, pe­ ngembangan bandara ter­se­but untuk memenuhi ke­bu­tuhan penerbangan yang se­makin meningkat. Apalagi di daerah tersebut menjadi da­ya tarik wisatawan untuk ber­selancar. “Karena itu, dengan me­ning­ kat­nya penerbangan ke Nias, ka­mi akan mempersiapkan pe­ ngembangan Bandara Binaka un­tuk memenuhi kebutuhan ma­syarakat,” kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Berdasarkan data Kemenhub, Bandara Binaka yang teletak di Kecematan Gunung Sitoli, Su­ ma­tera Utara, memiliki panjang landasan pacu (runway) 1.800 m x 30mdan akan diperluas hing­ga menjadi 2.600mx225mse­hingga bisa dilandasi pe­sawat berbadan besar. Ban­dara kelas III yang dikelola oleh Unit Pelaksana Tu­ gas (UPT) Direktorat Jenderal Per­hubungan Udara ini bisa me­ nam­pung jenis pesawat terbesar F-50.
Bupati Nias Sokhiatulo Laoli me­ngatakan, pengembangan ban­dara perlu dilakukan karena jum­lah penerbangan di Binaka terus bertambah dengan jumlah pe­numpang mencapai 207.000 orang pada 2013, naik dari 47.000 orang pada 2005. Sejumlah rute yang akan dibuka terkait de­ ngan rencana pengembangan tersebut antara lain Jakarta, Ba­ tam, Pekanbaru, danPadang. “Pe­ ngembangan bandara akan mem­ buka konektivitas destinasi wi­sata di Kepulauan Nias,” ujar­nya.
Tjilik Riwut
Pada bagian lain, pem­ba­ngun­ an terminal ba­ru Bandara Tjilik Ri­wut di Pa­langkaraya akan meng­habiskan anggaran sekitar Rp 354 miliar. Anggaran sebesar itu akan di­alokasikan selama empat ta­hun untuk menjadikan luasan ter­minal bandara itu mencapai 15.553 meter persegi.
Kepala Dinas Perhubungan, Ko­munikasi dan Informatika Ka­limantan TengahMuhammad Hatta mengungkapkan, Pem­ bangunan terminal induk ba­ ru ini sudah mengacu pa­da Peraturan Menteri Per­hu­ bungan (Permenhub) No KM 62/2009 tentang Rencana In­ duk Bandar Udara Tjilik Ri­ wut Palangkaraya. Karena itu, anggaran pembangunan ter­ minal ini sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Be­lanja Negara (APBN) yang akan dicairkan dengan tiga ta­hap.
“Secara keseluruhan rencana pem­bangunan terminal baru Ban­dara Tjilik Riwut selama empat tahun, dan dana Rp354 miliar tersebut telah termasuk pengadaanGarbarata tiga buah,” ungkap dia di Palangkaraya, akhir pekan lalu.
Menurut dia, alokasi dana pem­bangunan tahap pertama se­besar Rp 25 miliar yang di­ ku­curkan pada tahun 2014 un­tuk penyiapan lahan dan r e­­konstr uksi. Sedangkan peng­­anggaran tahap kedua se­besar Rp 96,6 miliar akan di­alokasikan pada tahun depan un­tuk pengerjaan kontruksi, ar­ sitektur dan atap, serta sebagian elektrikal maupun mekanikal.
Adapun pembangunan tahap ke­tiga dianggarkan sekitar Rp 157 miliar untuk melanjutkan konstr uksi dan arsitektur, elek­trikal dan mekanikal serta penyiapan lahan parkir ken­ daraan umum. (lrd/ean/ant)
Investor Daily, Senin 13 Oktober 2014, hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.