Tol Trans Sumatera Diluncurkan 10 Oktober

JAKARTA – Pemerintah akan me­luncurkan proyek tol transSu­matera, yaitu Medan – Binjai pa­da 10 Oktober mendatang. Men­teri Koordinator Bidang Per­ekonomian Chairul Tan­ jung dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto telah me­lakukan rapat koordinasi ter­kait rencana tersebut.
“Trans Sumatera, sudah di­ kon­firmasi dengan Menteri PU dan BUMN, tanggal 10 akan di-launching di Medan,” kata Chairul di Jakarta, Kamis (2/10).
Dia menambahkan, ada be­ berapa hal yang sudah disiapkan ter­kait peluncuran proyek jalan tol trans-Sumatera, khususnya ruas Medan-Binjai.
“Kami sudah ada kesiapan un­ tuk me-launching ini. Yang per­ tama, adalah ruas jalan MedanBinjai, karena tanahnya sudah re­latif siap. Sedangkan yang ru­as Palembang-Indralaya itu ke­siapan lahannya baru 30%, jadi kami pusatkan pencanangan di Medan-Binjai,” papar dia.
Terkait pendanaan proyek ter­ sebut, dia menuturkan, ber­sum­ ber dari dana internal PTHutama Karya dan konsorsium dari per­ usahaan-perusahaan BUMN. Se­mentara itu, Djoko Kirmanto me­ngatakan, pembangunan Tol Medan-Binjai sudah pasti karena sudah ada payung hukumnya.
“ Jadi kepastian pembangunan sudah ada. Namun untukground­ breaking harus menunggu ten­ der kontraktor, sehingga di­ canangkan dulu,” tutur dia.
Bangun Bandara Lebak
Pada bagian lain, Pemerintah Pro­vinsi Banten mengajukan usul­an perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) me­ nyusul adanya rencana pem­ bangunan bandara baru di Le­ bak, Banten. Surat pengajuan per­ubahan revisi rencana ta­ ta ruang sudah diterima Ke­ menterian Pekerjaan Umum pa­da Rabu (1/10).
“Saya baru baca surat itu, yang di­sampaikan oleh Plt Gubernur Banten Rano Karno,” ungkap Di­ rektur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Basoeki Hadimoeljono seusai pengukuhan profesor riset di bi­dang infrastruktur di Jakarta, Kamis (2/10).
Menur ut dia, usulan per­ ubahan tata ruang tersebut ma­sih harus dievaluasi oleh pemerintah dengan me­mer­ hatikan aspek fungsi ruang dan lahan sekaligus fungsi ke­bu­ tuhan prasarana tersebut bagi ma­syarakat sekitar. “Kami harus pelajari dahulu perubahan itu. Setidaknya butuh setahun untuk evaluasinya,” tutur dia.
Basoeki tidak mengetahui ji­ka pengembangan bandara baru di Lebak, Banten, tersebut ba­kal dikerjakan oleh maskapai pe­ nerbangan Lion Group de­ngan skema kemitraanpe­merintahdan swasta (KPS) atau public private partnership(PPP).Namunbegitu, langkah pe­ngembangan bandara ini di­haruskan sesuai dengan aturan tata ruang yang berlaku. “Saya belum tahu soal itu, tetapi ini harus sesuai dengan tata ruang,” ujar dia.
Dengan adanya pengajuan perubahan tata ruang nasional ini, maka terdapat empat proyek infrastruktur besar yang mesti diakomodasi. (c02/ean)
Investor Daily, Jumat 3 Oktober 2014, hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.