JAKARTA – PT PP Tbk (PTPP) menjajaki kerja sama dengan dua perusahaan konstruksi dan properti asal Australia, yaitu Pindan Pty Ltd dan Brookfield Multiplex Pty Ltd. Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendukung ekspansi PP ke Australia.
“Finalisasi akan dilakukan pada awal 2015. Kami akanmemilih salah satu. Saat ini, kami tengah dibantu konsultan,” kata Direktur Keuangan PP Tumiyana kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (29/9).
Sesuai rencana, PP akan memba ngun kawasan residensial dan area komersial di Perth, Australia Barat dengan nilai investasi sebesar Rp 1,5-1,7 triliun.
Menurut Tumiyana, perseroan danmitra strategis akanmembentuk perusahaan patungan (joint ven ture/JV). PP berniat menjadi pe megang mayoritas saham sekitar 85-90%. Sisanya akan dimiliki oleh perusahaan asal Australia.
Tumiyana menegaskan, ma suknya PP ke Australia dengan mengusung bisnis properti me rupakan bagian dari persiapan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham anak usahanya, PT PP Property. IPO PP Property ditargetkan pada kuartal I-2015. Perseroan mengincar dana segar sebesar Rp 1,5-1,7 triliun.
Sementara itu, PP mengang garkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 900 miliar hingga 2015. Tahun ini, BUMN konstruksi dan investasi tersebut mengalokasikan capex sebesar Rp 446 miliar. Tahun depan, capex diperkirakansekitarRp450-460miliar atau hampir sama dengan tahun ini.
Hingga Agustus 2014, perseroan telah merealisasikan capex sekitar 50% atau Rp 225 miliar. Pada 2015, capex perseroan akan didanai dari kas internal dan eksternal. “Terma suk dana dari pasar modal. Hingga kini, PP masih menyisahkan dana hasil IPO sekitar Rp 200,6 miliar,” tutur Tumiyana.
PP akan memprioritaskan peng gunaan capex untuk proyek kons truksi dan investasi perseroan di berbagai anak usaha. Perseroan menargetkan hingga akhir tahun ini memperoleh kontrak baru se besar Rp 24 triliun, sehingga total kontrak (order book) menjadi Rp 45 triliun. Order book tersebut naik 30% dibandingkan tahun lalu Rp 35 triliun. Hingga Agustus 2014, pencapaian order book perseroan tembus Rp 32,71 triliun.
“Sampai saat ini, kami masih opti mistis dapat mencapai target. Hal itu terlihat dari perolehan kontrak baru sampai Agustus 2014 sebesar Rp 10,78 trillun,” kata Direktur Utama PP Bambang Triwibowo.
Proyek Baru
Tahun ini, beberapa proyek baru yang diperoleh perseroan antara lain Sawangan Apartemen di Depok sebesar Rp 605 miliar, Landmark di Bandung sebesar Rp 600 miliar, Lexington Apartement di Jakarta Rp 442 miliar, dan Wang Residence Citicon di Jakarta Rp 400 miliar.
Selain itu, PP bakal menggarap proyek damPidekso sebesar Rp 361 miliar, Hotel Dompu Mangadoro di Nusa Tenggara Timur (NTT) Rp 318 miliar, serta Manyaran Hill di Semarang Rp 314 miliar.
Selanjutnya, perseroan akan mengerjakan proyek Islamic Center di Balikpapan sebesar Rp 300 miliar, NewPort di Makassar Rp 300miliar, Tunjungan Plaza di Surabaya Rp 248 miliar, Gateways Apartement Rp 223 miliar, dan Pinacle Residence di Semarang Rp 200 miliar.
Untuk mendukung peningkatan laba perusahaan, perseroan me nyiapkan berbagai aksi korporasi, antara lain akuisisi PT PP Dir ganeka, pemisahan bisnis (spin of f) divisi proper ti menjadi PT PP Proper ti, akuisisi PT Prima Jasa Aldodua yang merupakan perusahaan peralatan berat milik Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan, mem buka divisi operasi baru (DVO 4), serta pendirian pabrik baru beton pracetak di Sadang, Jawa Barat.
Jalan Tol
Sementara itu, terkait pengerjaan ruas tol Medan-Tebing Tinggi, Tu miyana mengatakan bahwa per seroan mendapatkan porsi saham sebesar 15%. PP akanmengandalkan fasilitas pinjaman dari bank untuk membiayai proyek tersebut.
Proyek tol Medan-Tebing Tinggi mer upakan proyek yang akan dikerjakan oleh konsorsiumBUMN konstruksi dengan total nilai proyek mencapai Rp 4 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan PP semester I-2014, perseroan masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 1,02 triliun. “Dengan posisi kas sebesar itu, perseroan masihmemiliki leverageyang cukup untuk mendapatkan pendanaan lain,” jelas Tumiyana.
Investor Daily, Selasa 30 September 2014, hal. 14