BANDUNG, KOMPAS — Bandar Udara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat, diperluas sehingga bisa menampung lebih banyak penumpang. Pengembangan bandara itu tidak memengaruhi rencana Pemerintah Provinsi Jabar membangun Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.”Saya tetap mendukung pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka karena Gubernur (Jabar) sudah melangkah cukup jauh. Mudah-mudahan Gubernur bisa menyelesaikan masalah yang masih ada sehingga PT Angkasa Pura II tinggal membangun,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, di Bandung, Senin (29/9), dalam acara permulaan proyek pengembangan Bandara Husein Sastranegara.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, masyarakat khususnya Jabar masih membutuhkan bandara meskipun Bandara Husein Sastranegara akan diperluas.
”Bandara (Husein Sastranegara) ini terlalu kecil, bahkan hingga nanti setelah perluasan selesai. Karena itu, perlu ada
bandara yang bisa mewakili masyarakat Jabar,” ucap Heryawan.
Dia melanjutkan, bandara di Bandung itu mustahil dibuat seluas mungkin karena keterbatasan lahan. Oleh karena itu, pembangunan bandara di Kertajati merupakan solusi menampung pengguna pesawat yang terus bertambah.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan, pembangunan bandara di Kertajati tidak serta-merta menyebabkan Bandara Husein Sastranegara ditinggalkan.
”Ke depan, akan lebih banyak penumpang pesawat seiring pertumbuhan ekonomi. Nanti akan dibahas seperti apa karakteristik setiap bandara sehingga tidak tumpang tindih,” ujar Tri.
Saat ini, Bandara Husein Sastranegara berdaya tampung tidak lebih dari 800.000 orang. Padahal, penumpang yang datang dan berangkat di bandara itu pada 2013 mencapai 2,46 juta orang. Perluasan bandara yang dikerjakan PT Waskita Karya dengan biaya Rp 139 miliar itu akan menambah daya tampung menjadi 3,4 juta orang.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengemukakan, bandara di Bandung harus mencerminkan nilai budaya dan kesenian agar lebih berwarna. ”Saya bantu merancang galeri seni yang memajang karya seniman Bandung dan kreativitas anak muda Bandung sehingga ada perasaan hangat di bandara,” katanya. (HEI)
Kompas 30092014 Hal. 17